Suara.com - Deddy Corbuzier mengadukan nasib pekerja seni di Indonesia kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Ia protes lantaran pemerintah kurang memperhatikan para pekerja seni.
Sebagai contoh, ia menceritakan karirrnya sebagai pesulap yang menjadi juara dunia dua kali berturut-turut. Kata duda anak satu itu, di luar negeri prestasinya sangat dihargai berbeda terbalik di Indonesia.
"Saya mau protes pak, banyak seni-seni kita juga yang akhirnya nggak dilihat orang. Maksudnya banyak orang-orang hebat atau seniman-seniman," kata Deddy Corbuzier di kanal YouTube miliknya, Minggu (13/6/2021).
"Saya menang juara dunia dua kali pak berturut-turut orang nggak peduli pak di sini. Karena pemerintah kita juga tidak mendukung hal tersebut, nggak ada exposure tentang itu," sambungnya lagi.
Baca Juga: Prabowo Komentari Penampilan Jadul Deddy Corbuzier, Bikin Ngakak!
Deddy Corbuzier pun membandingkan Indonesia dengan Korea Selatan. Negara Gingseng itu menjadikan para pekerja seni sebagai senjata politik untuk menembus ranah Internasional.
"Korea Selatan pak, BTS pak, jualan MCD bro, penuh. Dia punya boyband aja bisa dijadikan kendaraan politik lho pak. Kita masih nggak tau ya, apa kita nggak bisa ya. Maksudnya budaya kita nggak bisa sampai ke luar negeri, kurang banget pak," terang Deddy Corbuzier.
Prabowo Subianto tak menampik kelemahan pemerintah dalam memperhatikan para pekerja seni di Indonesia. Namun kembali lagi pada karakter masyarakat Indonesia.
"Saya juga agak setuju dengan itu, kdang-kadang prestasi kita kurang dihargai. Nggak tau itu, memang bangsa Indonesia ada sifat-sifat juga (berbeda)," ungkap Prabowo Subianto.
"Kita harus intropeksi kita juga ada kekurangan. Kita kurang menghargai kadang prestasi," pungkasnya.
Baca Juga: Pemicu Prabowo Setuju Jadi Menteri Jokowi Dibongkar di Podcast Deddy Corbuzier