Suara.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sudah merespons adanya dugaan pelanggaran sinetron Zahra yang disebut-sebut mempromosikan pedofilia. Alhasil, pemeran Zahra, Lea Chiarachel diganti dan alur cerita diubah.
Ditanya soal sinetron Zahra, aktor senior Mathias Muchus mengaku belum mengetahui pemberitaan tersebut. Tetapi dari sudut pandangnya sebagai pelakon seni, dugaan pelanggaran itu tergantung dari kebijakan stasiun televisinya.
"Itu kembali kepada perusahaannya sendiri ya, apakah itu mereka merasa etis apa tidak etis, kembalikan lagi ke perusahaannya," kata Mathias Muchus saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2021).
Menurut suami Mira Lesmana ini, jika ada orang yang keberatan seharusnya bisa dibicarakan langsung dengan pihak terkait. Selebihnya, Mathias Muchus enggan menanggapi lebih jauh terkait dugaan pelanggaran sinetron Zahra, yang merupakan bagian dari sinetron Suara Hati Istri.
Baca Juga: KPI Juga Minta Cerita Sinetron Zahra Diubah, Tak Kampanye Nikah Dini
"Kalau ada yang keberatan, mungkin bisa di bicarakan lebih lanjut lagi. Saya pikir kayak gitu. Saya nggak bisa tanggapi," imbuhnya.
Beberapa hari terakhir, sinetron Zahra yang tayang di Indosiar menuai kecaman dari masyrakat. Beberapa artis juga ikut mengkritik seperti, Ernest Prakasa, Tissa Biani hingga Zaskia Adya Mecca.
Protes pertama terkait pemain yang baru berusia 14 tahun, namun mendapat peran sebagai istri ketiga.
Selain itu, sinetron tersebut juga dianggap mempromosikan pedofilia dan pernikahan dini. Warganet kemudian ramai-ramai adukan persoalan ini ke KPI.
Baca Juga: Didepak dari Sinetron Zahra karena Promosi Pedofilia, Lea Ciarechel: Mohon Maaf Banget