Suara.com - Keputusan Indosiar mengganti Lea Chiarachel, pemeran Zahra di sinetron Suara Hati Istri-Zahra karena masih di bawah umur dianggap belum menyelesaikan persoalan. Setidaknya protes masih datang dari aktris Zaskia Adya Mecca.
Protes istri Hanung Bramantyo itu kembali disampaikan lewat media sosial. Bagi Zaskia, persoalan bukan saja pada pemain yang masih berusia 14 tahun dan memerankan istri ketiga.
"Ganti pemeran lalu ceritanya tetap sama, Om-om nikahin anak sekolah?!" tulis Zaskia Adya Mecca di Insta Story dikutip Kamis (3/6/2021).
Ibu empat anak ini meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mengkaji lebih dalam, termasuk cerita yang disajikan sineteron tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan KPI kata dia adalah membaca respons warganet yang digaungkan di media sosial.
Baca Juga: Terkait Sinetron Zahra, Menteri Bintang Ingin Ortu Lebih Bijak Pilih Peran untuk Anak
Zaskia bahkan mencoba membantu tugas KPI agar jadi lebih mudah. Dia capture beberapa komentar warganet dan diunggah kembali.
"Benerin sinetronnya woy bukan cuma ganti pemeran!!! Heran kerja cuma pas viral doang," komentar nyonalterie yang diperlihatkan Zaskia.
"Gimana? Hanya ganti aktris minor di tiga episode mendatang? Lalu bagaimana dengan alur cerita sinetron ini? Banyak mengandung unsur pedofilia, melanggengkan nikah paksa dan pernikahan dini, abusif, dan sebagainya. Alur ceritanya juga bermasalah. Kok bisa konten ceritanya tidak disorot? How come??!!" komentar akun venyaas.
"Spongebob si tupai aja disensor ini gajebo sinetronnya," komentar aii_nuraisyah95.
"Lah kenapa diganti doang. Berhentikan doang, ganti dengan acara yang lebih berbobot dan berutu," komentar mengambilceri.
Baca Juga: Tetap Promo Sinetron Kontroversi Zahra, Andi Soraya Disemprot Warganet
Beberapa hari ini, sinetron Suara Hati Istri-Zahra yang tayang di Indosiar menuai kecaman dari publik.
Protes pertama terkait pemain yang baru berusia 14 tahun, namun mendapat peran sebagai istri ketiga.
Selain itu, sinetron tersebut juga dianggap mempromosikan pedofilia dan pernikahan dini. Warganet kemudian ramai-ramai adukan persoalan ini ke KPI.