Suara.com - Setelah menolakk Nagita Slavina sebagai Ikon PON XX Papua, Arie Kriting punya pendapat, siapa yang layak menggantikan posisi istri Raffi Ahmad tersebut. Di Twitter dan Instagram, Arie pun mengunggah sejumlah perempuan dari Papua yang cukup populer.
Dalam unggahan terbarunya, suami artis Indah Permatasari itu mengunggah empat perempuan Papua. Mereka adalah Nowela, Lisa Rumbewas, Putri Nere, dan Monalisa Sember.
"Aspirasi kami adalah untuk memperjuangkan kehadiran Perempuan Papua di event Nasional yang digelar di tanah mereka. Baik sebagai ikon mau duta, apa pun istilahnya yang terutama adalah representasi itu ada," tulis Arie Kriting di caption foto tersebut.
Menurut Ari Kriting, langkah pemilihan perempuan asli Papua ditunjuk bertujuan menghindari negeri ini dari sikap kultural apropriasi.
Baca Juga: Sentil Nagita Slavina Soal Duta PON XX Papua, Arie Kriting: Seharusnya Bukan Dia!
"Karena tidak menghadirkan perempuan Papua dengan gambaran yang jelas. Pilihannya ada banyak kok, Nowela, Lisa Rumbewas, Putri Nere, Monalisa Sembor, dan masih banyak lagi lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu," imbuh Arie Kriting.
Menurut Arie Kriting, keresahan ini sebenarnya bukan hanya terjadi di dalam dirinya saja. Bintang film Jomblo ini yakin, sebagian orang yang ada di negeri ini sependapat dengannya.
"Semoga kita bisa sama-sama mendorong agar representasi Perempuan Papua pada ajang yang diadakan di daerah mereka sendiri, bisa terwujud. Mari menjadi bangsa yang menghormati perbedaan," tutur Arie Kriting.
Pendapat Arie Kriting pun direspons beragam komentar oleh para followernya. Bahkan Dian Sastrowardoyo setuju dengan pendapat lelaki bernama asli Satriaddin Maharinga Djongki ini.
"Nagita itu teman saya tapi Indonesia itu warna warni. Sudah waktunya saudara-saudara Papua terwakili," komentar Dian Sastrowardoyo.
Baca Juga: Arie Kriting Tolak Nagita Slavina Jadi Duta PON XX Papua
Namun ada juga yang menyangkan sikap Arie Kriting yang dinilai terlambat dalam memberikan aspirasi.
"Bang maaf bertanya, rilis ikon dan duta PON itu di bulan April sekarang sudah di bulan Juni. Kenapa baru koar-koar sekarang, ada apa Bang?," kata akun @maurelha.
Ada juga yang mengungkap pendapat lain, bahwa nama besar bisa mempenharuhi suatu ajang pergelaran yang bersifat sangat besar.
"Iya ngerti. Tapi bukannya percuma kalau ikon PON ini dari orang yang pengaruhnya tidak sebesar Raffi-Nagita? Mungkin kalau misalnya Nowela yang jadi ikon PON cuma segenlintir orang aja yang tahu," ujar akun @frederikacuii.