Sinetron Zahra Diprotes Habis-habisan, Fanny Ghassani: Salahnya di Mana?

Kamis, 03 Juni 2021 | 08:57 WIB
Sinetron Zahra Diprotes Habis-habisan, Fanny Ghassani: Salahnya di Mana?
Presenter Fanny Ghassani. [@fannyghassani / Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Disaat sejumlah publik figur dan masyarakat memprotes sinetron Suara Hati Istri: Zahra, artis Fanny Ghassani mempunyai pandangan lain.

Fanny Ghassani balik bertanya, apa salahnya seorang artis dengan usia belia melakoni peran dewasa.

Seperti diketahui, pemain Zahra di sinetron tersebut masih berumur 14 tahun. Namun artis bernama lengkap Lea Chiarachel itu memerankan sosok istri ketiga yang dinikahi pria sudah berumur.

"Salahnya di mana ya?" tanya Fanny Ghassani di Instagram TV, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: 6 Potret Panji Saputra dan Istri di Kehidupan Nyata, Romantis Bak Masih Pacaran

Sinetron Suara Hati Istri [Instagram]
Sinetron Suara Hati Istri [Instagram]

Fanny Ghassani mencontohkan perannya terdahulu di sinetron Cinta Fitri. Kala itu usianya pun masih di bawah umur tapi sudah memerankan perempuan yang sudah menikah.

"Sekadar sharing aja, waktu aku berusia 16 tahun, aku berperan sebagai Kayla. Pacaran sama Aldo (Adly Fairuz) menikah dan punya anak," kata artis 30 tahun ini mencontohkan.

Selain dirinya, ada juga Agnez Mo yang terlibat di sinetron Pernikahan Dini. Sama seperti Fanny Ghassani usianya pun masih belia saat itu.

Bagi Fanny Ghassani, inilah indahnya seni berperan. "Kami, aktor bisa memerankan karakter yang sangat berbeda dari keseharian kita," jelasnya.

Selain mengomentari soal kontroversi pemeran Zahra, Fanny Ghassani ikut buka suara mengenai kinerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Baca Juga: Perankan Zahra Hingga Tuai Kritik, Ini Profil Lea Ciarachel

Lembaga tersebut juga menuai protes karena dianggap meluluskan sinetron Suara Hati Istri: Zahra. Tanpa mempertimbangkan usia si pemain dan peran yang dilakoninya.

Namun lagi-lagi, Fanny Ghassani punya pandangan berbeda. Ia meyakini, lembaga tersebut telah melakukan tanggung jawabnya.

"Nggak mungkinlah KPI itu tidak menyaring dulu (tayangan), mempertimbangkan baik buruknya," kata bintang film Kutukan Suster Ngesot ini.

Ia menambahkan hingga saat ini tidak ada satupun televisi Indonesia yang menayangkan hal yang tidak senonoh.

"Nggak ada adegan ciuman bibir, pegangan tangan iya. Satu kasur iya, tapi kan nggak ada adegan 'ranjang'," katanya.

"Jadi sebenarnya, tidak perlu dikhawatirkan menurutku," ucap Fanny Ghassani menandaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI