Suara.com - Sineas Ernest Prakasa turut menyoroti sinetron Suara Hati Istri yang tayang di Indosiar. Ia menyayangkan artis berusia 14 tahun harus berlakon peran dewasa.
Ernest Prakasa meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bertindak tegas atas penayangan tersebut. Sebab baginya, masalah ini menjadi penting.
Ia pun membandingkan kasus sinetron tersebut dengan penyensoran salah satu karakter di katrun Spongebob, Sandy.
"KPI Pusat, jangan tete di kartun doang yang diburemin. Ini urusin!" Tulis Ernest Prakasa di Instagram, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga: Sinetron Suara Hati Istri Diprotes Warganet, Pak Tirta: Skip Aja Atau Nonton Dari Awal!
Sutradara film Cek Toko Sebelah ini juga memberikan bukti bahwa bagian tubuh Sandy, karakter kartun Spongebob diblur.
"Ayo KPI Pusat, ini lebih penting daripada buremin tetek tupai," kata Ernest Prakasa mendesak.
Selain kepada KPI, Ernest Prakasa juga mempertanyakan keputusan Indosiar meloloskan artis di bawah umur memainkan peran tersebut.
"Wahai Indosiar, ini keterlaluan, sungguh keterlaluan," kata Ernest Prakasa.
"Okelah tolak ukur tv adalah rating, tapi tolak manusia adalah nurani dan akal sehat. Menurut kalian ini wajar?" katanya lagi.
Baca Juga: Zahra Masih di Bawah Umur, Suara Hati Istri Diprotes Zaskia Adya Mecca
Unggahan Ernest Prakasa mendapat dukungan dari sejumlah sineas Tanah Air. Sama seperti dirinya, sutradara Angga Dwimas Sasongko juga mempertanyakan kinerja KPI.
"Gilaak, KPI Pusat, ngapain aja Lo?" tanya Angga Dwimas Sasongko.
"Goks ya, keinginan ramai rating terlalu besar sampai lupa sama moral," kata selebgram Kristo Imanuel.
Sebagai informasi, sinetron Suara Hati Istri: Zahra menampilkan aktris Lea Chiarachel sebagai pemeran utamanya sebagai Zahra.
Usia sang aktris baru genap 15 tahun pada Oktober mendarang, sementara lawan mainnya, Panji Saputra yang memerankan Tirta sebagai sang suami berumur 39 tahun.
Zahra harus menjadi istri ketiga Panji karena ayahnya memiliki utang dengan pria tersebut. Padahal dalam ceritanya, Zahra masih berstatus siswa SMA.