Suara.com - Lama tidak terlihat di layar kaca, Abdul Hamid atau yang dikenal dengan Pak Ogah ternyata mengalami penyumbatan pembuluh darah di otak.
Akibatnya, Pak Ogah pun kesulitan berkomunikasi. Hal itu diungkap langsung oleh istri Pak Ogah, Yuyun Widayanti.
Dia juga mengatakan kalau suaminya itu sudah sering bolak-balik ke rumah sakit untuk berobat. Lebih lanjut, berikut wawancara lengkap Suara.com mengenai kondisi Pak Ogah bersama Yuyun Widayanti.
Boleh ceritain awal mula sakit yang diderita Pak Ogah?
Baca Juga: Interview: Kisah Ririn Ekawati Usai Jadi istri Ibnu Jamil
Hampir sudah tiga bulan ya sakitnya itu, cuman nggak ada gejala. Biasanya kan pusing atau apa, itu dia nggak. Dia cuman mau ngisi suara, mau bales WA dari yang lain. Dia bilang sambil dilempar HP itu ‘Kok ini HP rusak?’. Coba sini saya betulin, saya betulin 'Ini HP nggak rusak’ dilempar lagi, ‘Rusak ini’.
Akhirnya beberapa kali bilang HP rusak, ini bukan HP yang rusak tapi otaknya yang rusak, ayo sekarang ke rumah sakit, ‘Nggak ah’. Akhirnya dipaksa ke rumah sakit pas di rumah sakit dia harus dirawat, tapi dia nggak mau dirawat, ‘Nanti darimana uang? BPJS saya mati, kalau bayar mahal’.
Akhirnya karena saya nggak berpikir lagi, yaudah dirawat aja. Saya cari kamar, dia bangun, dia bilang nggak mau dirawat. Kemudian saya dipanggil lagi sama dokter, ‘Kalau memang nggak mau dirawat ibu harus bikin surat perjanjian, karena ini harus dirawat’.
Pak Ogah maksa pulang yasudah pulang. Terus dikasih obat. Terus setelah dua hari di rumah, dia pingsan. Lalu kebetulan dia nggak keluar, dia dibawa ke rumah sakit dan langsung pasang semua peralatan medis. Dia sudah pasrah udah nggak kepikiran uang dari mana. Akhirnya Selama 10 hari dia dirawat.
Karena dia nggak sembuh-sembuh selama di rumah sakit itu dia sering ngamuk dan semua dicopotin, ‘Ini nggak bagus ini nggak bagus’ karena yang dia pikirin itu bagusnya itu kalau dia suaranya ada.
Baca Juga: Interview Putri Diana: Sebenarnya Apa yang dilakukan Martin Bashir dan BBC?
Akhirnya pulang ke rumah dari sebelum lebaran dan dirawat di rumah. Dan kebetulan kemarin itu ada anak angkat yang baiklah sama dia, dikasih (duit) untuk pengobatan.
Karena saya juga mikir sakitnya kok gini? Ini ada apa? Saya bikin pengajian dan undang kiayi setiap hari karena kalau hari ini lagi bagus kondisinya. Biasanya parah banget untuk bicaranya juga susah banget. Sampai sekarang nggak ke dokter.
Cuman ada dua hari tiga hari kemarin, Pak ogah sempet nanya ‘Ada uang ngga buat beli obat’ tapi nggak ke rumah sakit karena dia (bilang) nggak bagus, jadi yang ada di pikiran dia itu berobatnya itu supaya bisa ngomong.
Akhirnya karena sekarang ini suaranya nggak ada, penghasilan pun nggak ada, tambah stres.
Kondisinya gimana sekarang?
Kalau kondisinya ya begitu aja yang tadi diliat. Cuman kadang-kadeng ngedrop, ngedropnya seluruh badan panas, suara pun hilang walau cuma ‘e.. e..’ aja. Tapi Kalau untuk makan boleh dilihat, makanan rumah nggak ada yang mau. Malah yang biasa dia nggak suka dia suka.
Selama dua bulan makannya melon, lapis legit sama bebek. Selain itu, itu dia sembur, dan nggak mau, kadang-kadang dilempar.
Kalau untuk saat ini jangankan mikirin berobat dulu. Karena kan ke dokter kan sekarang nggak bayar, paling karena denda aja, karena waktu itu ada penundaan pembayaraan BPJS, cuman dianya udah nggak mau.
Dia maunya berobat tapi maunya yang langsung sembuh, untuk ke dokter naik mobil dia nggak bisa. Dia langsung ngamuk kalau naik mobil itu. Susah banget deh.
Diperiksa didiagnosanya sakit apa?
Bukan diperiksa lagi, bolak balik rumah sakit iya. Ada penyumbatan di otak. Biasanya kan kalau kiri ya kiri tapi kalau laki-laki kiri atau kanan, kalau ini dua-duanya. Jadi apa yang ditanya pun nggak nyambung, nggak konek.
Sakit apa sebelumnya?
Darah tinggi sama maag, itu yang sering dirawat itu ya itu. Makanya foto yang dulu itu dikiranya sakit (penyumbatan otak), tapi itu yang sakit maag.
Ini penyumbatan otak?
Iya penyumbatan otak, kiri kanan. Dari tiga bulan lalu dan nggak sembuh begini aja dan nggak nyambung lagi sampai sekarang (kalau ngobrol). Tiga bulan kuranglah.
Dananya berapa kalau di operasi?
Kalau untuk operasi belum terpikir sampai ke situ. Kalau di rumah sakit, sekarang BPJS udah diaktifin. Walaupun kemarin itu kan kalau dia kan kalau ada dubbing ada uang. Kalau nggak dubbing nggak ada uang. Dan memang selain dubbing itu maksudnya nggak ada yang lain tabungan, ya terbataslah.
Kemarin pun sempet Rp 11 juta untuk 3 tahunan nggak bayar BPJS, sempat dibayar. Dan hampir karena untuk mencarinya agak sulit hampir kena umum (perawatan pengobatannya). Cuman dari administrasi masih ‘Yasudah coba deh dicari sampai sore’ akhirnya ada dari anak, pinjem, mohon ke tolong dong ada sisa dubbing nggak sebelum sakit’, ‘ada nih bu’.
Sebelumnya ada kerjaan dubbing?
Masih aktif, sebelum sakit masih di Laptop Si Unyil. Pas sakit masih dibayar waktu itu. Itu untuk bayar BPJS tapi nggak cukup karena Rp 11 juta kan butuhnya.
Masih terima gaji?
Masih, ketahuan HP rusak itu dia mau ngisi suara.
Dubbing rutin?
Sebulan 7 kadang-kadang, sejak covid (sepi), tergantung ada tiga ada berapa nggak bisa dipastiin.
Kerjanya dari HP dubbing kirim suara?
Iya.
Temen artis ada yang jenguk?
Kalau saat ini baru Aty Cancer aja. Kemarin ngeluh, ‘Aku bingung, sakit tapi makannya mau ini ini’. Terus sorry ya baru bisa dateng beli buah. Saya selama tiga bulan ini, saya ya, dari anak kalau minta terus kan nggak ini juga, dari temen juga, kebetulan ada dari salah satu grup itu lumayan, bisa buat berobat. Bisa panggilin ngaji, karena dia sering bengong, sering marah marah, ya itu dari itu aja. Saya terima kasih banget.
Sudah coba pengobatan alternatif?
Sudah. Makanya saya terima kasih mereka dipanggil ya itu bapak ke mereka, Pak Ogah manggilnya anak asuh, lumayan bisa berobat kemana-mana. Yah lama-lama ya ini juga berobatnya kan, alhamdulillah banget, terima kasih banget, cuman ya itu, yang bantu itu anak asuhnya.