Suara.com - Terry Putri benar-benar lagi diuji. Belum lama rumahnya kemalingan, dia kini terpapar virus corona (covid-19).
Hal ini diungkap Terry Putri di Instagram tiga hari lalu. Dia unggah dua foto dengan pose berbeda.
"Slide 1 : Love, yang slalu menguatkan. Slide 2 : C for covid, iya, saya sedang terpapar covid," tulis Terry Putri di caption dikutip Senin (24/5/2021).
Perempuan berhijab tetap bersyukur meski sekarang lagi sakit. Terry Putri percaya ada hikmah di balik semua kejadian.
Baca Juga: Profil Terry Putri: Berkarier 25 Tahun, Harta Raib Digondol Maling
"Ada yang bilang saya kasihan tapi saya beryukur. Saya percaya di ketetapan yang terjadi selalu ada hal yang baik didapat kalau saya sudah dijalur ketaatan," ungkap mantan presenter ini.
"Ada yang bilang saya merugi tapi saya merasa beruntung. Allah berikan ini untuk penghapus dosa, tujuan hidup memang kembali dangan tenang tanpa dosa hingga bisa masuk surga," sambung Terry Putri.
Sebagai manusia, Terry Putri mengaku hanya bisa berusaha agar bisa sembuh dari penyakitnya ini. Selebihnya, dia serahkan sepenuhnya pada Tuhan.
"Tinggal melakukan tugas kewajiban saya sebagai manusia yaitu ikhtiar, usaha maksimal untuk sembuh dan kuat. Hasil, nanti terserah Allah maha baik. Aamiin ya Rabbal alamiin," ujarnya.
Terry Putri juga berpesan agar tetap terapkan protokol kesehatan di tengah pandemi.
Baca Juga: Rumah Terry Putri Dibobol Maling, Polisi Belum Dapat Petunjuk
"Keep safe teman-teman jaga selalu prokes, saya sudah komplit vaksin masih mungkin kena," katanya.
Sebelum, terpapar virus corona, Terry Putri sempat membawa kabar mengejutkan. Awal bulan ini, rumahnya yang berlokasi di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta, dimasuki kawanan maling.
Saat kejadian, perempuan berhijab itu sedang berada di Bandung, Jawa Barat.
Terry tiba di rumahnya pada Sabtu (1/5/2021) malam. Saat itu, dia mendapati sudah banyak orang di kediamannya, mulai dari tetangga, RT, dan RW.
Dari situ diketahui kalau rumah Terry dimasuki kawanan maling. Brankas berisi perhiasan, uang tunai dan surat-surat berharga raib. Total kerugian ditaksir Rp 1 miliar.