Suara.com - Selebgram Nadya Mustika Rahayu menjadi sasaran warganet yang menjadi korban penipuan giveaway. Bukan tanpa sebab, istri Rizki DA inilah yang mengunggah postingan soal sayembara tersebut.
Memberi klarifikasi soal kasus tersebut, tim manajemen dari endorse Nadya Mustika Rahayu memberikan penjelasan. Ia membenarkan bahwa akun yang melakukan penipuan itu mengendorse si selebgram.
"Penawarannya 27 April mengenai endorsement dalam bentuk giveaway," kata pegawai Nadya Mustika Rahayu kepada Suara.com, Jumat (7/5/2021).
Baca Juga: Nadya Mustika Rahayu Terseret Kasus Penipuan, Tim Endorse Klarifikasi
Salah satu hadiah dari giveaway adalah ponsel. Padahal biasanya, barang berupa ponsel tak pernah diterima tim endorse untuk dipromosikan Nadya.
Namun karena ini bentuknya giveaway, maka penawaran itu diloloskannya. "Biasanya untuk giveaway tidak ketat ketentuannya. Saya jadi tidak begitu mengulik lebih dalam," papar si pegawai.
Apalagi, akun penipu itu telah bekerja sama dengan beberapa selebgram lain. Sehingga membuat pegawai ibu satu anak ini yakin.
"Akun itu banyak bekerjasama dengan selebgram-selebgram lain kak, makanya agak meresahkan," katanya.
Maka saat penawaran itu lolos, diunggahlah pengumuman giveaway pada 29 April 2021. Tapi tak berselang lama, beberapa warganet melaporkan penipuan atas postingan tersebut.
Baca Juga: Mengaku Jadi Korban Penipuan Giveaway, Warganet Serbu Akun Nadya Mustika
"Setelah naik, saya banyak dapat laporan indikasi penipuan. Kata mereka, menang giveaway tapi harus membayar ongkos Rp 98.000," tuturnya.
Setidaknya ada 12 orang yang melapor dan mengalami kerugian atas penipuan tersebut. Namun kata pegawai Nadya, kemungkinan korban bisa lebih banyak.
Pegawai Nadya Mustika Rahayu ini pun mengaku lalai karena tidak meneliti lebih jauh mengenai orang yang bekerja sama dengannya.
"Nadya tidak salah dalam hal ini karena endorsement saya yang bertugas menyaring dan saya melakukan kesalahan," imbuhnya.
Maka sebagai langkah awal menghindari korban lain, tim endorse Nadya Mustika Rahayu ini menghapus postingannya.
"Kami sampai saat ini masih mencari solusi untuk penyelesaian masalah ini. Karena kami takut salah langkah. Mohon dimengerti," ujar si pegawai.