Suara.com - Aksi panggung stand up comedian atau yang biasa disebut komika tak jarang menuai kontroversi. Bukan tanpa sebab, biasanya materi yang dilontarkan ada saja yang berpotensi menyinggung pihak tertentu. Kerap kali, komika tuai kontroversi akibat leluconnya sendiri.
Padahal, sejatinya aksi mereka dibuat untuk mengocok perut penonton. Materi yang kontroversial pun terkadang diprotes karena banyak yang tak paham konteks. Menonton setengah-setengah, sepenuh hati marah-marah.
Inilah 5 komika yang pernah menuai kontroversi akibat leluconnya sendiri:
Baca Juga: Ernest Prakasa Ngeri Lihat Kerumunan Tanah Abang: Pemerintah Lagi Ngapain?
Ya, komika yang satu ini memang sudah berkali-kali menuai kontroversi. Mulai dari menjuluki kucing sebagai hewan gembel yang membuat Garda Satwa Indonesia melayangkan surat terbuka kepadanya sampai materinya tentang legalisasi ganja dan toa masjid.
Pandji Pragiwaksono sendiri nampaknya sudah terbiasa menghadapi kemarahan warganet dan selalu menyikapinya dengan tenang.
2. Ge Pamungkas
Salah satu celotehan Ge Pamungkas sempat membuatnya 'diboikot' di Twitter dengan tagar #BoikotGePamungkas yang dicuitkan lebih dari 13.000 kali. Penyebabnya adalah video stand up comedy yang beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, Ge dituduh melecehkan agama saat membawakan materi tentang tanggapan orang terhadap banjir di Jakarta.
Baca Juga: Tragedi KRI Nanggala Kembali Jadi Bahan Lelucon, Warganet: Tangkap!
Waduh, memang materi yang menyerempet agama harus disampaikan dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan kontroversi di negeri ini.
3. Uus
Komika berwajah sangar ini juga pernah menuai kontroversi pada tahun 2017. Kala itu, komika bernama lengkap Rizky Firdaus Wicaksana ini mengomentari foto poster yang berkaitan dengan salah satu ulama di Indonesia.
Ia membagikan komentar tersebut di akun Twitter pribadinya. "Aku kira pulo doang yang gadung. Ternyata ulama juga ada," tulis Uus.
Sontak saja warganet marah dan menghujatnya melalui replies. Meski masuk deretan komika yang kerap menuai kontroversi, Uus selalu menghadapinya dengan santai.
Komika yang kini aktif sebagai sutradara ini juga terkenal sangat vokal dalam menyuarakan pendapatnya di Twitter. Berkali-kali pernyataannya menimbulkan pro dan kontra di antara warganet.
Biasanya, pernyataan itu berkaitan dengan pemerintah. Salah satu yang paling menimbulkan kontroversi adalah ketika tahun 2017 ia mencuit, "JK (Jusuf Kalla) dengan hangat menjamu Zakir Naik, orang yang terang-terangan mendanai ISIS. Sulit dipahami."
Selain itu, Ernest juga sering menyoroti isu-isu sosial dan memberikan kritik kepada pihak yang dianggapnya berwenang. Niatnya memang sudah baik, hanya saja warganet suka ribut sendiri hingga menjadikannya kontroversi.
5. Joshua Suherman
Mantan artis cilik Joshua Suherman atau yang akrab disapa Jojo ini juga pernah dicemooh warganet akibat pernyataan yang kontroversial. Kala itu, ia mengatakan bahwa Anisa Rahma lebih populer dari Cherly Juno.
Kata dia, Anisa lebih terkenal karena memeluk agama Islam yang selalu menang. Akibat ucapan tersebut, Jojo dilaporkan Front Umat Islam Bersatu atas tuduhan menghina agama Islam.
Jojo pun mendatangi LBH GP Ansor bersama komika lainnya untuk meluruskan permasalahan.
6. Tretan Muslim dan Coki Pardede
Duo komika ini kini lebih dikenal sebagai duo Pemuda Tersesat lantaran kontennya yang sering membahas pencerahan soal masalah duniawi. Dulu, Tretan Muslim dan Coki Pardede pernah tersandung masalah dengan sebuah ormas akibat candaan mereka membuat menu makanan dengan menggabungkan kurma dengan daging babi.
Akibat kasus itu, Tretan Muslim dan Coki Pardede sempat hiatus. Namun mereka kembali lagi dengan materi komedi yang lebih baru tapi tetap memegang idealisme mereka sebagai komika. Bahkan kini, di bawah manajemen Majelis Lucu Indonesia, Coki dan Muslim sering membuat konten kolaborasi bersama Habib Husein Ja'far sebagai pengingat batas- batas komedi mereka.
Sepertinya materi sensitif, mau dibawakan seringan apa pun akan mudah memicu kontroversi. Tapi, deretan komika yang tuai kontroversi ini nampaknya tidak kapok juga. Selama memang sudah disusun dengan baik dengan argumen yang matang, maka maju terus adalah pilihan.
Kontributor : Chandra Wulan