Suara.com - Pengadilan Negeri Jambi memvonis AFP dengan hukuman 14 bulan penjara. AFP adalah terdakwa kasus pembajakan film Keluarga Cemara produksi Visinema Pictures.
Dikutip dari ANTARA, Hakim Ketua Arfan Yani menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah bersalah.
Terdakwa telah melanggar Pasal 113 ayat (3), junto Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Junto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
"Ini adalah langkah awal dan semoga bisa memberi efek jera terhadap pembajak yang telah merugikan banyak pihak di industri kreatif khususnya. Untuk itu dukungan dan pergerakan perlindungan karya harus dilakukan bukan saja konten kreator tapi juga semua pihak" kata CEO dan Founder Visinema Angga Dwimas Sasongko, dalam siaran resmi, hari ini.
Baca Juga: Film Keluarga Cemara Dibajak, CEO Visinema Sebut Negara Rugi Puluhan Miliar
Lebih lanjut Angga penangkapan dan pemutusan hukuman terhadap AFP merupakan kolaborasi Visinema dengan berbagai pihak seperti pengadilan, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Dukungan dari rekan-rekan industri kreatif juga turut berperan aktif.
Menurut dia, kolaborasi tersebut jadi bentuk apresiasi atas karya-karya insan perfilman Indonesia agar bisa dinikmati secara legal.
Sementara, kuasa hukum Visinema, Muhammad Aris Marasabessy, menyatakan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menindak tegas para pelaku pembajakan.
"Penindakan-penindakan seperti ini akan terus kami jalankan selama masih terjadi pelanggaran Hak Cipta. Ini hanyalah awal dan semoga ke depannya dapat menjadi preseden baik dalam sistem hukum di Indonesia," kata Aris.
Baca Juga: Visinema Tuntut Pemilik Website DUNIAFILM21, Rugikan Negara Ratusan Milyar