Suara.com - Komika Arie Kriting berbagi cerita mengenai Ramadhan perdananya bersama sang istri, Indah Permatasari. Dia tidak memungkiri banyak cobaan yang menimpa rumah tangganya itu.
Pasalnya banyak netizen yang mulai menyinyiri Indah Permatasari lantaran dinilai tidak merawat diri sesudah menikah. Begitu pula sosoknya yang hingga kini belum mengantongi restu dari ibu mertua.
Meskipun tidak terlalu peduli mengenai itu, Arie Kriting tetap mengingatkan agar berhati-hati memberikan komentar di media soal.
Lebih lanjut, berikut wawancara tim Suara.com bersama Arie Kriting perihal nyinyiran netizen terhadap kehidupan rumah tangganya dengan Indah Permatasari.
Baca Juga: Profil Indah Permatasari, Dinyinyiri Gegara Terlihat Kusam Setelah Menikah
Gimana puasa tahun ini?
Karena ini bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Jadi kalau saya berusaha betul-betul meningkatkan amal, mungkin salah satunya dengan meningkatkan amal yang wajib kita lakukan seperti berpuasa, salat juga berusaha memperbaiki juga dan juga meningkat kan amal-amal seperti berusaha berpartisipsi membantu masyarakat NTT. Karena ini bulan Ramadhan mungkin kita memberi perhatian terhadap hal-hal yang seperti itu. Tidak hanya membuat membantu sesama tetapi juga menilai sebagai amal dan ibadah kita, seperti itu kalau saya. Jadi yang mungkin ingin menambah nilai ibadahnya di bulan Ramadhan bisa membantu masyarakat di NTT juga.
Cobaan di bulan Ramadhan semakin banyak yang nyinyiri istri nih?
Ya kalau saya sih orang selalu bilangnya resiko publik figur ya untuk urusan pribadinya diurus urus sama orang. Tapi kalau saya boleh bilang sih, tidak usahlah kita menyampaikan hal yang jahat apalagi di sosial media gitu.
Satu, manfaatnya untuk kita tidak ada. Dua, kalau misalnya orang tempatnya kita melampiaskan perkataan jahat atau perasaan jahat kita ke orang lain berdampak, kan kasihan juga. Padahal kan kenal juga tidak.
Baca Juga: Terus Dicibir Tak Secantik Dulu, Indah Permatasari Beri Balasan Menohok
Suka kesal nggak sih?
Saya kan suka bertanya-tanya, 'Apa motivasinya gitu' kenapa harus bersikap di sosial media gitu, masalah dia apa gitu. Mungkin sudah zamannya sekarang, karena orang bebas berkata apa saja. Kalau saya sih memang kita bebas berkata apa saja tapi sebaikanya bukan hal yang bisa mengakibatkan hal buruk buat orang lain.
Kadang mereka suka bersembunyi 'Kan cuman nanya' kan pertanyaanya kadang jahat bos iya kan. Jadi saya kadang sih ya sebaiknya di mana pun kita berada kita selalu berusaha memberikan hal yang positif saja lah tanpa harus satu satu apa sih tidak membuat anda lebih hebat gitu.
Ngata-ngatain saya 'eh kamu tidak' sebenarnya, sebenarnya ya, jujur itu tidak berdampak apapun pada hidup saya, tidak berdampak apapun pada hidup kami berdua cuman kadang bingung sama motivasinya aja. Orang zaman sekarang harus sejahat ini sih karena kalau di kehdupan nyata kita tidak bisa temuin hal kayak gitu kan.
Itu hanya terjadi di sosial media karena mungkin tidak bertemu gitu. Kalau itu kan saya gak pernah ketemu orang yang jahat ke saya secara langsung gitu. Tidak pernah saya jalan dikeramaian, terus dikatain 'item luh' nggak pernah juga kan. Jadi ya menurut saya hal jahat yang hanya bisa dilakukan di sosial media.
Seberapa sering menerima komentar negatif di media sosial?
Nggak tahu. Tapi saya curiga itu bot deh. Mereka lebih nyari apa gitu. Komputer kayaknya, kayaknya manusia normal tidak melakukan hal kayak gitu, karena seragam kan, entar posting apa ramai ngata-ngatain. Kayaknya ada bot yang kita memberikan reaksi tertentu, biar bisa jadi berita lagi, jangan jangan permainan media.
Jangan-jangan temen kalian ngatain saya. Biar saya bereaksi, jadi berita. Menurut saya energinya lebih bagus diarahkan ke hal hal lain.
Tapi dapat dukungan dari netizen lainnya?
Ya banyak sekali cuman kan kita banyak selembar kertas putih, tapi ada titik hitam, pasti ada yang di kepala kita pasti kepada titik itu. Kita pasti berterima kasih pada yang support dan memberi energi positif. Tapi kadang mengherankan aja motivasinya apa, kalau saya sih sudahlah nggak usah caci-caci.
Tanggapan Indah Permatasari sendiri gimana?
Slow aja kita itu berusaha menikmati hidup aja. Sudah tidak harus bagaimana, tidak ada juga sedih sedihan karena itu ah santai. Paling kesel sebentar aja.