Suara.com - Zaskia Adya Mecca belakangan jadi perbincangan, gara-gara dirinya protes soal orang yang membangunkan sahur dengan toa masjid. Hebatnya, istri Hanung Bramantyo ini mengajak tabayun sosok di balik toa masjid tersebut.
Hal itu dilakukan Zaskia Adya Mecca karena ia merasa harus meluruskan bahwa sebenarnya ia dan orang di balik toa, yang belakangan diketahui bernama Rama, tidak ada konflik apa-apa.
"Kadang kita merasa sebenarnya yang baik-baik saja. Tapi kalau sudah naik ke satu media, judulnya diubah-ubah, isinya diubah-ubah, kesannya kita ada berantem yang hebat. Jadi kita harus ketemu untuk nunjukkin kalau kita baik-baik saja," kata Zaskia Adya Mecca membuka obrolan.
Baca Juga: Soal Dibangunkan Sahur Pakai Toa, Farhat Abbas: Beda Agama Aja Gak Protes
Zaskia Adya Mecca kemudian mengundang Rama di podcastnya, The Bramantyo. Zaskia pun mengorek alasan Rama melakukan sahur dengan gayanya.
Dalam obrolan tersebut, Rama mengaku tak menyangka aksinya membangunkan sahur diprotes Zaskia Adya Mecca dan menjadi viral.
Rama juga mengaku ia dan teman-teman remajanya memang kerap membangunkan sahur lewat toa masjid. Sebelum membangunkan sahur dengan gayanya, Rama sempat menggunakan suara Mimi Peri.
Ketika ditanya Zaskia Adya Mecca membangunkan sahur dengan gaya yang tak biasa, Rama punya alasan sendiri.
"Tahun lalu nggak begitu, saya cuma mencoba hal yang baru saja. Supaya masyarakat yang membangunkan puasa, semangat gitu lho," kata Rama.
Baca Juga: Sule dan Nathalie Holscher Terancam Cerai, Kisah Noe Letto Jadi Ateis
Zaskia Adya Mecca pun percaya, niat Rama membangunkan sahur sangat baik. Dan sebagai pendengar, bintang sinetron Para Pencari Tuhan itu pun mengaku sangat berpengaruh dengan kondisinya.
"Waktu kondisi lagi fresh sih, aku dengernya lucu. Tapi ketika lagi tidur sama anakku dan dia jadi bangun, itu ganggu," kata Zaskia Adya Mecca.
Di Instagram, Zaskia Adya Mecca berharap podcastnya dengan Rama bisa menyudahi perdebatan soal membangunkan sahur melalui toa.
Zaskia Adya Mecca juga berharap kasus ini bisa dilihat dari dua sisi yang berbeda.
"Saya posting untuk melihat reaksi masyarakat, apa hanya saya saja yang kurang nyaman dengan cara baru ini? Ternyata responsnya cukup besar dan membuktikan hal ini memang cukup menimbulkan pro kontra," tutur Zaskia Adya Mecca.
"Mumpung belum menjadi budaya dan tradisi, mari kita bahas dari dua sisi yuk. Berbeda pendapat bukan berarti bermusuhan, kita tinggal ditengah pluralisme yang kental di Indonesia."
"Alhamdulillah tetap bisa hidup berdampingan dengan baik, saling menghargai dan mencoba memahami maksud satu sama lain."
"Walau pada akhirnya yang berjalan tidak sesuai dengan ideologi kita, ya kita harus menerima dengan baik."
"Setidaknya masing-masing pihak sudah mengetahui bagaimana pandangan masing-masing dan kedepannya tinggal saling menjaga juga menghargai dengan caranya sendiri."