Suara.com - Muncul lagi, selebriti yang mengakui seorang ateis sebelum akhirnya kini memeluk satu agama. Dia adalah Sabrang Mowo Damar Panuluh atau yang lebih dikenal dengan nama Noe Letto.
Noe Letto blak-blakan mengakui dirinya adalah ateis. Hal itu karena pemikirannya yang cukup kritis dalam memandang agama.
"Saya pernah ateis dengan sadar, dengan jalan logika," ujar Noe Letto membuka kisah hijrahnya dikutip dari kanal YouTube Cahaya untuk Indonesia, Rabu (21/4/2021).
![Neo Letto [Youtube.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/21/50655-neo-letto-youtubecom.jpg)
Putra budayawan Cak Nun ini berlogika, bahwa sesuatu yang dimiliki memang miliknya. Bukan seperti pemahaman bahwa segala sesuatu adalah kepunyaan Tuhan.
"Saya bicara gelang, jam, handphone itu adalah milik saya. Karena saya mengakuisisi dari luar. Termasuk, saya melihat daging di badan saya, ini mililk saya atau bukan? Oh ternyata dari luar. Saya makan, jadi daging ke tubuh saya. Pengetahuan, oh saya dengar dari lingkungan, masukan dari bapak, kemudian saya akuisisi," paparnya.
Berawal dari hal itulah, Noe Letto akhirnya mempertanyakan, bagian mana yang merupakan pemberian Tuhan dan tak bisa diakuisisi olehnya.
"Saya berangkat dari ketidaktahuan. Semua yang saya miliki adalah saya akuisisi. Dari sampean (Tuhan) itu yang mana? Makanya saya kemudian meriset semua," kata musisi 41 tahun ini.
Maka secara sadar, pelantun "Sebelum Cahaya" tersebut belum mengucap syahadat. Sebab dalam kalimat itu seseorang telah bersaksi adanya Tuhan, sementara kala itu ia saja belum mempercayainya.
"Saya aslinya belum bersyahadat. Saya hanya mengakuisisi, tidak bersaksi," ujar Noe.
Baca Juga: Kisah Vokalis Letto Neo, Dari Atheis Memeluk Agama Islam Gegera Ini
"Kalau syahadat sendiri kalimatnya bukan suruh percaya Tuhan, bukan percaya kanjeng Nabi. Suruh bersaksi, saksi itu tidak denger-denger," jelasnya.