Suara.com - Bagi generasi 90-an, sinetron Jin dan Jun tentunya begitu familiar. Ya, sinetron ini bercerita tentang petualangan seru antara Junaidi alias Jun dan Om Jin.
Kisah petualangan mereka pun melibatkan teman-teman Jun hingga sepupunya Santi yang diperankan oleh Yuyun Sukawati.
Lama tak terdengar kabarnya, Yuyun Sukawati kini muncul dengan pemberitaan KDRT yang bikin heboh. Ia mengaku tersiksa sejak menikah dengan suaminya, Fadjar Umbara.
Bahkan dia melaporkan kakak Anggy Umbara itu ke polisi dan berniat menceraikannya.
Baca Juga: Fadjar Umbara Ditahan Gegara Kasus KDRT, Anggy Umbara Bereaksi
Lantas bagaimana awal cerita perihal KDRT itu, berikut wawancara bersama Yuyun Sukawati.
Muncul lagi dengan pemberitaan KDRT gimana?
Saya bukan mau cari sensasi sumpah demi Allah, saya cuma mau hidup tenang dan bahagia sama anak.
Emang selama menikah sama Fadjar sejak 2019 nggak bahagia?
Dulu zamannya belum ketemu Fadjar hidup saya bahagia, belum seperti neraka ya bahagia sama anak saya. Bisnis saya lancar, semuanya lancar, begitu sama Fadjar auranya tuh kaya negatif. Bisnis mama saya juga sempet mandek nggak tahu kenapa.
Baca Juga: Bakal Gugat Cerai Suami, Yuyun Sukawati Siap Jadi Orangtua Tunggal Lagi
Sekarang di bisnis?
Aku ada bisnis properti mamah, sebenernya udah mulai dari zaman masih syuting Jin dan Jun segala macem di Jakarta. Batubara juga eksport, cuma seiring waktu batubara mahal jadi kita properti aja dan masih.
Stop di dunia hiburan?
Waktu itu iya, karena saya bantuin mama saya bisnis.
Setelah itu nikah?
Iya sempet syuting layar lebar juga waktu itu cuma belum tayang karena pandemi. Kemarin juga diajakin Anggy Umbara main Si Manis Jembatan Ancol jadi cameo. Udah gitu ketemu Fadjar setelah ketemu Fadjar waktu itu dia penulis, dia tuh belum sutradara.
Setelah milih bisnis waktu itu nyesel nggak?
Iya sih sempet, cuma waktu itu zamannya syuting masih striping gitu kan. Sementara urus bisnis saya banyak meeting dan ke luar kota juga. Ada tanah di Cirebon juga mau di bisnisin tapi karena pandemi tiarap semua.
Dulu tinggal di Cirebon?
Iya, di Indramayu-Cirebon. Dulu kenapa vakum itu ya meneruskan usaha orangtua. Cuma ya itu saya sempet diusir, fasiitas semua apa dicabut karena saya milih nikah sama Fadjar kan sampai saya hidup di Jakarta kekurangan karena Fadjar nggak ada pekerjaan tetap kan.
Diusir mama?
Iya, awalnya nggak setuju tapi akhirnya nikah kan, tapi di depan mamah aku, dia tuh nendang pintu kamar anak aku sambil mengeluarkan kata-kata kasar. Kagetlah, di depan mami waktu itu. Mami bilang kok kamu baru sehari aja udah gitu sama anak saya, akhirnya saya disuruh ambil keputusan 'Ini mumpung kamu baru nikah, kamu mau pilih mami ama anak atau tetep sama Fadjar', nah saya bingung waktu itu, makanya itu penyesalan seumur hidup saya milih Fadjar.
Kenapa milih Fadjar?
Karena aku pikir bisa berubah kan, dulu dia tuh nggak kaya gitu. Kami ketemu itu disaat aku berusia 16 tahun. Nah, saat itu, ya kami memang dekat dan sama-sama berkarier, baik, sampai akhirnya Fadjar ini sering ke rumah ketemu orangtua aku, kenal. Terus lama kelamaan ya Fajar ini tuh deket sama orangtua aku dan sering ikut lah kerja baik di Cirebon atau di Jakarta.
Akhirnya tahu dia tempramental nggak bisa diubah?
Ternyata pas saya jalani memang benar. Film terakhir yang Jurig itu seminggu sebelum bungkus juga karena ulah dia, attitudenya nggak baik katanya sampai crew nggak mau syuting kalau ada dia.
Kalau ada tawaran syuting lagi mau terima?
Boleh, apapun saya terima.
Selain film Si Manis Jembatan Ancol ada tawaran-tawaran lain nggak?
Ada sih cuma belum sinkron sama waktu.
Nggak ngobrol sama Anggy?
Jarang sih, karena Anggy sama Fadjar memang nggak akur. Sejak film '3' waktu itu karena Fadjar bukan Umbara Brothers. Anggy pernah bilang sama saya kapok kerjasama ama Fadjar karena dia ngerusak klien, saya nggak tahu masalahnya apa sih. Fadjar kan bar bar ya, Ya keluarga juga udah tahu sih sifatnya dia.
Nggak kepikiran ngobatin atau konselingin Fadjar pas tahu dia gitu?
Sempat waktu itu dia mau tuh dibawa ke RSJ. Tapi uang darimana, uang siapa. Dia udah banyak hutang ke teman-teman saya.
Akhirnya mau damai apa gimana?
Nggak, cukup saya sudah sering maafin dia. Saya mau bahagia sama anak saya. Kalau bisa cerai secepatnya.