Suara.com - Aktris Olga Lydia jadi salah satu deretan tokoh yang memberikan dukungan terhadap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan mengkritik tim Vaksin Nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Keputusan Olga Lydia mendukung BPOM lantaran menilai lembaga itu memiliki integritas keilmuan dan independensi.
"Kami tidak pernah menolak vaksin nusantara atau katakanlah penemuan penelitian lain. Cuma, alangkah baiknya kalau semua disesuaikan dengan standar ketetapan internasional maupun kalau di sini BPOM," kata Olga Lydia saat dihubungi Suara.com, Sabtu (17/4/2021).
Tujuan Olga Lydia mendukung BPOM karena tak ingin lembaga tersebut merasa sendirian. Apalagi ada tudingan kalau BPOM sedang berpolitik dalam polemik Vaksin Nusantara.
Baca Juga: Daftar 105 Tokoh Dukung BPOM yang Tak Izinkan Uji Fase 2 Vaksin Nusantara
"Kami khawatir BPOM mendapat tekanan dalam menjalankan tugas. Persoalan ilmiah dan sains ini malah dicampur politik," katanya.
Bicara soal vaksin nusantara yang tak mendapat izin, Olga Lydia mengatakan bukan ditolak mentah-mentah.
"Tapi diperbaiki metode penelitiannya, nggak bisa acak-acakan mungkin. Harus teliti, tahap-tahapnya seperti apa, sampai akhirnya masuk ke fase satu. Ini kan belum apa-apa masuk ke fase dua," ujar Olga Lydia.
Deretan perbaikan itu menurut Olga Lydia tak bisa diabaikan begitu saja.
"Ini kan menyangkut nyawa manusia. Sehingga ada standar-standar yang tidak bisa diabaikan. Karena nanti akan mengganggu kredibel vaksin itu sendiri," ucap bintang film Dimsum Martabak ini.
Baca Juga: 105 Tokoh Dukung BPOM yang Setop Uji Klinis Vaksin Nusantara
Toh nantinya setelah diteliti BPOM, vaksin itu juga harus diuji oleh WHO, organisasi kesehatan dunia.
"Karena pada ujungnya, vaksin Covid itu harus di-approve WHO. Paling tidak yang digunakan di Indonesia adalah yang diapprove WHO," ucapnya.
Seandainya vaksin nusantara ini sudah teruji, Olga Lydia pun tak mempermasalahkan untuk digunakan.
"Saya percaya pada lembaga BPOM, kalau sudah approval boleh aja. Kan semua yang dikonsumsi juga lewat BPOM," kata produser film Sang Pemimpi ini.