Suara.com - Nama Irena Handono sempat viral di jagat dunia maya beberapa tahun lalu.
Perempuan berjilbab itu menyuguhkan kisah inspiratif kepada publik, khususnya kaum muslim. Dia memutuskan untuk memeluk Islam padahal keluarganya berlatar belakang Katolik yang taat. Irena juga sempat mengikuti sekolah khusus bagi calon biarawati.
Namun, di balik kisahnya Irena tetap menyimpan kontroversi, terutama saat terlibat sebagai saksi pelapor dalam kasus dugaan penistaan agama Islam tahun 2017 yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Utama alias Ahok.
Penasaran bagaimana kisah Irena Handono menemukan Islam dan memutuskan mualaf? Berikut profil Irena Handono.
Baca Juga: Biarawati Irena Handono Pindah Agama, Menantang Cari Kelemahan Islam
Profil Irena Handono
Irena Handono lahir di Surabaya, 20 Juli 1954. Dia bungsu dari lima bersaudara dan menjadi satu-satunya anak perempuan. Pikiran kritis terhadap Islam muncul saat Irena Handono mengenyam bangku kuliah. Seorang dosen sempat mengatakan bahwa agama terbaik adalah Katolik, sebaliknya Islam adalah agama yang jelek. Namun, Irena langsung tak sepakat, pernyataan itu mesti diuji kembali.
Kekagumannya pada Islam kembali muncul saat dia mempelajari Al-Quran dan mengenal Allah Swt. lebih dekat. Kebiasaan mengkaji Al-Quran lewat beberapa surat terus dia lakukan sampai menemukan kesimpulan bahwa agama yang benar cuma satu, yakni Islam. Saat itu Irena bahkan mengenal Handono mengenal sosok Maryam, bunda agung dalam agamanya, dari Al-Quran.
Pergulatan batin itu pada akhirnya membawa Irena menjadi seorang mualaf pada usia 26 tahun. Namun, menjadi seorang muslim tak serta merta membuat jalan hidup perempuan berjilbab itu mulus. Irena memutuskan bercerai dari suaminya.
Usia pernikahan mereka tak sampai lima tahun. Tak sampai di situ saja, banyak anggota keluarga tidak bisa menerima keyakinan baru Irena. Padahal dia sudah terang-terangan mengerjakan salat dan tidak lagi menyembunyikan keyakinan barunya.
Baca Juga: Disakiti Pria Muslim, Malah Membuat VJ MTV Eropa Ini Masuk Islam
Rintangan-rintangan itu tidak membuat Irena Handono patah arang. Keyakinan yang teguh mengantarkan Irena menunaikan haji pada 1992. Di tanah suci, dia sempat mengadu kepada Allah Swt. kenapa tidak pernah dilahirkan dari keluarga muslim. Meski begitu, dia tak pernah mau berhenti belajar. Sekembalinya dari tanah suci Irena justru makin giat belajar tauhid lewat beberapa guru.
Sayangnya cerita penuh haru Irena Handono harus ternoda dengan keterlibatannya dalam kasus penistaan agama Islam yang menyeret nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Ahok. Tim kuasa hukum Ahok menuding Irena banyak mengarang cerita fiktif, mulai dari jenjang pendidikan hingga agama di masa lalunya.
Irena dituding berbohong tentang latar belakang pendidikan diploma yang diselesaikan pada 1975. Saat itu menurut tim kuasa hukum Ahok sebenarnya pendidikan jenjang tersebut baru ada di Indonesia pada 1980-an.
Itulah profil Irena Handono, mantan biarawati yang kini jadi ustazah di Indonesia.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni