Suara.com - Aktris Prisia Nasution membawa kabar duka. Kakak sepupu Prisia, Todung Pandjaitan meninggal dunia di usia 62 tahun, Minggu (11/6/2021) sekitar pukul 09.57 WIB.
Kabar duka itu dibagikan Prisia Nasution di Instagram. Di situ, ia mengunggah foto di depan peti jenazah dan di depan foto mendiang Todung Pandjaitan.
"Banyak duka tahun ini. Persis dua bulan kemudian, 11 April Bang Todung nyusul mamanya (inang boruku) yang pergi duluan 11 Februari," tulis Prisia Nasution.
Di situ, Prisia Nasution juga mengungkap kedekatan Todung Pandjaitan dengan mendiang ibunya.
Baca Juga: Prisia Nasution Bandingkan Riding dengan Cewek dan Cowok, Lebih Ribet Mana?
"Tapi semua duka pasti berakhir bahagia karena Bang Todung memang dari dulu anak mama. Hubungan mama dan anak sampai mautpun nggak bisa pisahkan mereka. Bang Todung juga pergi dengan senyum," ujar Prisia Nasution.
"Cucu opung kurang lagi satu bang. Tapi semuanya untuk yang terbaik. Sayang abang, dari adikmu," kata artis 36 tahun tersebut.
Todung Pandjaitan sendiri merupakan tokoh musisi yang cukup terkenal dan berpengaruh di Tanah Air. Spesialis memainkan instrumen musik bass, Todung juga produser musik yang telah menangani sejumlah penyanyi terkenal seperti Hari Moekti, Nicky Astria, hingga Syaharani.
Mengutip dari Wikipedia, Todung Pandjaitan lulus dari Dick Grove School of Music, Los Angeles, Amerika Serikat tahun 1989, spesialisasi program instruksi bass. Selain itu, ia juga merupakan lulusan strata pertama jurusan desain grafis dari Universitas Woodbury di Los Angeles tahun 1988.
Todung juga menangani beberapa hal terkait industri musik, di antaranya manajemen artis, produksi rekaman, dan bisnis musik. Pada tahun 1990, Todung mendirikan perusahaan manajemen artis yang pertama di Indonesia, yaitu PT Art Circle Network (ARCI), yang masih aktif hingga kini.
Baca Juga: Bak Anak Kembar, Ini 4 Bukti Nyata Chef Renatta dan Prisia Nasution Mirip
Sebagai musisi, ia kemudian menjadi salah satu pendiri group Cynomadeus (1990) yang kemudian menjadi CYNO yang berlandaskan musik techno. Ia juga membentuk grup musik top 40 Catfunk dan grup musik blues C4 BLUES.
Pada tahun 2000, Todung menulis buku berjudul BoomBassTech yang berisi pengetahuan tentang alat musik bass. Buku ini diterbitkan majalah Hai sebagai edisi perdana Hai Musik Series.
Pada 24 September 2005, dengan dibantu Donny Suhendra Todung mendirikan dan meresmikan sebuah laboratorium musik, yang diberi nama Gladiresik Music Lab (GML). Untuk selanjutnya mendapat dukungan dari Andy Ayunir, Fajar Satritama, Amiroez, dan Arya Setyadi sebagai Karyawan Khusus di Gladiresik Music Lab.