Suara.com - Ibunda Bams eks Samsons, Desiree Tarigan mengaku dizalimi sang suami, Hotma Sitompul. Sambil menangis, Desiree mengungkap kronologi diusir tanpa alasan oleh suami.
"Jadi saya cerita sedikit kronologinya, sejak tanggal 7 Februari 2021 saya diusir secara tiba-tiba oleh Bapak HS, saya juga nggak tau penyebabnya apa diusir," ucap Desiree disertai tangis di kediamannya di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Jumat (26/3/2021) kemarin.
Menurutnya, Hotma Sitompul sudah tidak ingin dirinya berada di rumah yang ia tempati selama puluhan tahun hidup bersama. Hotma disebut tak mau melihat wajahnya lagi.
"Dia bilang 'Saya tidak mau liat muka kamu lagi di sini dan barang-barang kamu, kamu tidak punya hak di sini', kamu silahkan keluar dari sini, kamu tidak punya hak apa-apa lagi di sini'," ujar Desiree menirukan kata-kata terakhir Hotma padanya.
Usai kejadian tersebut, Desiree sempat tinggal dirumah ibunya. Kemudian, memutuskan untuk ke Pulau Dewata Bali untuk menjernihkan pikirannya ditemani sang anak pertama, Bams.
Desiree melanjutkan, saat dirinya di Bali, adik Bams, Prianka Reguna Bukit dihubungi oleh Hotma yang menyuruhnya untuk mengemas barang-barang ibunya. Saat itu, Hotma disebut akan memagar pintu rumah untuk memberi batas.
"Tanggal 10 Februari ke Bali lalu tanggal 13 Pria dipanggil Bapak (Hotma) dan Bapak bilang ambil barang-barang kamu semua saya kasih waktu sampai jam 12 malam, setelah itu saya akan pagar antara rumah saya dan ibu saya," kata Desiree.
Kini, rumah mewah tersebut terbagi dua. Pagar pembatas membagi dua rumah yang tadinya tergabung satu itu. Hal tersebut pun membuat Desiree merasa dizalimi.
"Saya dizalimi sebagai istri, saya tidak boleh masuk lagi ke rumah saya dan saya juga ingin berbicara buat wanita-wanita Indonesia jangan sampai dizalimin seperti ini oleh suami ataupun laki-laki seperti ini," ucap Desiree.
Baca Juga: Ibu Bams Diusir Hotma Sitompul, Celine Evangelista Dipangku Cowok
Padahal, diakui Desiree, rumah tersebut dibangun di atas tanah milik ibunya. Namun, sertifikat rumah dan harta berharga lainnya tak satu pun yang memakai namanya, sehingga ia tak memiliki kekuatan hukum untuk melawan.