Suara.com - Artis Lucinta Luna akhirnya mengungkap alasan konsumsi obat penenang yang temasuk golongan psikotropika. Maklum, dia minum itu tanpa resep dokter.
"Akhirnya ada pada satu titik di mana aku mau mengakhiri hidup aku, ya udah aku pakai itu dan salahnya aku nggak pakai resep dokter pakai itu Boy," kata Lucinta Luna mengawali di vlog Boy William, dikutip Rabu (17/3/2021).
Lucinta Luna mengaku depresi berat hingga mengalami insomnia. Tak cuma itu, dia sengaja mengonsumi obat tersebut lantaran sempat punya keinginan bunuh diri.
Baca Juga: Sambil Menangis, Lucinta Luna Buka-bukaan Soal Pengkhianatan Teman
Mantan kekasih Abash ini menyebut kalau penyebabnya gara-gara bullyan dari para netizen.
"Karena aku depresi iya, ketakutan iya, nggak punya percaya diri juga, susah tidur juga insomnia, tahu sendiri kan Instagram aku kaya apa," beber Lucinta Luna.
Saat itu, Lucinta Luna mengaku kesepian. Banyaknya caci maki soal gender dan kelakuannya dahulu membuat dirinya takut dan tak tenang.
"Pokoknya aku sedih, aku kesepian, ketakutan, banyak banget yang menggunjing aku, menghina aku," sambungnya.
Kemudian, hal tak diduga itu terjadi. Lucinta Luna yang berniat melepas penat dengan berlibur di Bali bersama teman-temannya, justru ditangkap polisi selepas pulang dari sana.
Baca Juga: Lucinta Luna Kangen Rebutan Kamar Mandi dengan Teman di Penjara
"Aku Depresi, waktu itu aku di Bali happy-happy sama temen aku, aku pulang sekitar tanggal 10 pesawat malem jetlag sampai Jakarta setengah 1 (malam) aku tidur terus bangun karena digedor-gedor," ujar Lucinta Luna menyampaikan kronologi.
"Ternyata bapak polisi, katanya ada laporan ya udah silakan (periksa), dapatlah obat itu ada di tas," tambahnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, Lucinta Luna mengaku ikhlas dan mengambil hikmah untuk hati-hati memilih teman ke depannya. Selama setahun ditahan di Rutan Pondok Bambu, ia menyatakan sudah kapok memakai barang haram itu.
Lucinta Luna ditahan karena penyalahgunaan narkoba pada 12 Februari 2020. Ia kemudian dibebaskan dari Rutan Pondok Bambu pada pertengahan Februari lalu karena mendapatkan asimilasi Covid-19.