Suara.com - Mantan Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Ramdhan Effendi atau yang bisa disapa Anton Medan meninggal dunia pada Senin (15/3/2021). Pablo Benua pun mengunggah ucapan duka citanya di Instagram
Tak cuma itu, Pablo Benua bersama istrinya, Rey Utami turut hadir dalam prosesi pemakaman Anton Medan di Komplek Pondok Pesantren At-Taibin, Kampung Sawah, Desa Pondok Rajeg, Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/3/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Pablo Benua mengingat jasa-jasa Anton Medan yang sudah dianggapnya sebagai ayah. Dia bilang almarhum berperan penting saat dirinya memutuskan jadi mualaf.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Anton Medan Bela Pablo Benua Karena Ingat Anak
"Yang pasti dari dulu beliau itu adalah orang yang sangat menginspirasi kami berdua. Karena awal pertama kali saya mau menikah dengan Rey lalu saya ingin menjadi mualaf itu saya banyak sharing dengan beliau," kata Pablo Benua di kanal YouTube Beepdo.
"Bahkan beliau yang mendorong saya untuk ‘Ayo jadi seorang mualaf itu enak, begini-begini’ jadi beliau banyak mendorong saya," sambungnya lagi.
Semasa hidupnya, Anton Medan membimbing Pablo Benua hingga menjadi mulaf. Sama-sama memiliki masa lalu yang kelam, keduanya saling memberi dukungan.
"Apa lagi saya sebagai seorang mualaf butuh banyak dibimbing. Sehingga menurut saya almarhum adalah orang yang paling tepat membimbing saya karena beliau dalam keadaan yang sama, beliau juga mualaf," ungkapnya.
"Kita sama-sama memiliki lalu yang sama, masa lalu yang kelam," imbuhnya.
Baca Juga: Anton Medan Meninggal Dunia, Pablo Benua Kehilangan Sosok Ayah
Pablo Benua menjadikan sosok Anton Medan sebagai guru dalam hidupnya. Ia banyak belajar dan berbagi pengalaman.
"Dulu beliau sebagai seorang guru, mentor dalam kehidupan. Karena beliau sudah menjalani kehidupan yang keras seperti apa begitu," tutur Pablo Benua.
Anton Medan tutup usia di kediamannya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat pada Senin sore. Lelaki 63 tahun ini dikabarkan meninggal karena sakit stroke dan diabetes.