Suara.com - Video klip Young Lex berjudul "Raya Terakhir" dihapus oleh pihak perusahaan yang meluncurkan proyek tersebut. Ini sebagai imbas atas tuduhan penjiplakan terhadap music video (MV) milik Lay EXO bertajuk "Lit".
Pihak perusahaan yang menggunakan lagu Young Lex untuk game "Three Kingdoms: Hero Legendaris" menyatakan diri bersalah atas kisruh yang terjadi karena video klip tersebut.
"Perusahaan kami sebagai pengguna lagu, tidak dapat menjaga dasar yang harus dijaga yakni perlindungan terhadap bahan iklan ini dan kami menyatakan bersalah," demikian keterangan yang ditulis perusahaan yang meluncurkan game tersebut di Insta Story Young Lex, Selasa (9/3/2021).
Atas kesalahan ini, perusahaan memecat pihak agensi yang bertanggung jawab atas pembuatan video klip Young Lex. Sebab diduga ada konsep yang dijiplak dari lagu milik Lay EXO.
Baca Juga: Young Lex Ogah Minta Maaf Usai Dituduh Jiplak MV Lay EXO
"Kami memeriksa ulang dan memecat pekerja dari agensi yang bersangkutan," katanya.
Sementara itu di pihak production house, Raka Aditya Nugraha sebagai eksekutif produser yang membuat lagu Young Lex juga minta maaf. Ia mengakui, video klip Young Lex memang terinspirasi dari Lay EXO.
"Saya tidak menafikan bahwa memang karya Lay adalah salah satu sumber inspirasi dalam proses pembuatan music video Young Lex berjudul 'Raja Terakhir'," kata Raka Aditya mengakui.
Untuk itu para pihak minta maaf karena kesamaan konsep video klip. Terutama untuk Lay EXO, agensi serta pihak yang membuat video klip "Lit".
"Kami juga menyatakan minta maaf kepada Lay Zhang (Lay EXO), agensi serta hak pembuatan lagu. Berharap pihak tersebut bisa memahaminya," jelas pihak perusahaan.
Baca Juga: Young Lex Masuk Berita di Korea, Valerie Thomas Ngomongin Pindah Agama
Sebagai dampak dari hal tersebut, video klip "Raja Terakhir" milik Young Lex telah dihapus.
"Tindakan pertama adalah menghapus semua MV yang ada di media sosial. Menghubungi semua pihak bersangkutan untuk menghapus berita atau isi yang bersangkuat dengan MV ini," tegasnya.
Selanjutnya, pihak perusahaan juga akan membentuk tim untuk mengusut masalah ini.
"Memperkuat kualitas kami serta semakin hati-hati agar tidak terjadi lagi masalah seperti ini," kata pihak perusahaan.