Infografis
Suara.com - Artis Tya Ariestya mengungkap motivasi terbesar berdiet. Rupanya, dia sengaja melakukan itu demi sang suami, Irfan Ratinggang.
Hal itu terungkap dalam video 'Perjuangan Diet alaTya Ariestya | OKAY BOS (02/03/21) Part 2' yang diunggah akun YouTube TRANS7 OFFICIAL pada Senin (8/3/2021).
"Sebenernya bukan dari komen, tapi waktu itu aku lebih coba foto dari belakang. Dan ternyata pas lihat badan aku itu nggak nyangka gitu. Badan aku segini yah," ujar Tya Ariestya.
Baca Juga: Profil Yulia Baltschun, Influencer yang Kritik Buku Diet Tya Ariestya
"Gue mikirnya kasihan suami aja sih sebenernya. Kalau masih menampilkan badan aku yang begitu. Sementara kita kan harus menampilkan sesuatu yang baik di depan suami," sambungnya lagi.
Sebelumnya, dia cukup cuek dengan komentar nyinyir netizen soal berat badan. Kala itu, Tya Ariestya beralasan fokus memberikan anak-anaknya ASI eksklusif.
![Aktris Tya Ariestya menjawa pertanyaan awak media saat ditemui di Kawasan Tandean, Jakarta Selatan, Kamis (16/7). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/16/16207-aktris-tya-ariestya-suaracomalfian-winanto.jpg)
Sehingga dia tidak terlalu memikirkan omongan orang lain buat berdiet.
"Karena aku terlena alasan menyusui dan menyusui. Karena anak pertama nih nyusui terus kelar hamil lagi nyusui lagi. Jadi nggak terlalu ambil pusing. Banyak yang julidin tapi banyak yang belain juga," beber Tya Ariestya.
Yang pasti dia bersyukur diet yang dijalani berhasil. Itu terbukti dengan dirinya turun sampai 24 kilogram.
Baca Juga: Ricky Cuaca Bela Buku Diet Tya Ariestya yang Kontroversial
"Waktu itu start dari 75 kilogram, sekarang sudah 51 kilogram. Selama tujuh bulan," ungkap Tya Ariestya.
Ibu dua anak ini mengaku hanya mengatur pola makan. Salah satunya, dia menghindari makanan yang bersantan.
"Jadi diatur pola makannya. No minyak, no gula, no tepung, no santan. Itu nggak sama sekali," imbuhnya.
Semenjak sukses menurunkan berat badan, dia mengatakan menjadi lebih percaya diri.
"Lebih pede dan secara psikologis nggak ribet. Aku sudah sampai di tahap ke mal cari baju itu nggak muat sama sekali. Jadi nyari baju nggak ada ukuran lagi saking gedenya," tandasnya.
