2 Minggu Sebelum Meninggal, Yanto Tampan Pasrah dengan Kondisinya

Jum'at, 26 Februari 2021 | 21:15 WIB
2 Minggu Sebelum Meninggal, Yanto Tampan Pasrah dengan Kondisinya
Suasana pemakaman Yanto Tampan [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor dan komedian Yanto Tampan meninggal dunia pada Jumat (26/2/2021) pukul 07.35 WIB di rumahnya. Dia meninggal karena menderita penyakit sirosis hati.

Penyakit itu sudah dirasakan Yanto Tampan sejak 2018. Namun baru setahun terakhir kondisinya memburuk.

Yanto Tampan [Instagram Narji]
Yanto Tampan [Instagram Narji]

Sempat operasi, Yanto Tampan menolak dirawat di rumah sakit pada pertengahan Februari.

Dua minggu sebelum wafat, ia hanya meminta pada sang istri tetap berada di rumah. Aktor bernama asli Pudjianto ini pun ikhlas atas penyakit yang menimpa.

Baca Juga: Yanto Tampan Ternyata Meninggal karena Sakit Sirosis Hati

"Kata dia, capek mah. Kamu juga udah capek mondar-mandir," kata Nurjanah, di TPU Penggilingan Layur, Jakarta Timur, Jumat (26/2/2021).

"Suntik sana suntik sini pasang selang kamu udah cape banget ngurusin aku cuma itu yang di jawabin yang masih saya inget sampai sekarang," ujar dia lagi.

Sehari setelah menolak ke rumah sakit, keadaan Yanto Tampan drop.

"Pas Seninnya anfal koma dan udah nggak bisa komunikasi," kata ibu empat anak ini.

Baca Juga: Penuh Haru, Suasana Pemakaman Aktor Yanto Tampan

Mulut dan anggota tubuh Yanto Tampan yang lain tak berfungsi, kecuali menggerakan mata.

"Kalau saya tanya, papa mau makan? Masih ada gerakan mata. Tapi kalau ngomong nggak bisa," ucapnya.

Makan pun tak seperti kebanyakan orang yang bisa konsumsi apa saja. Menunya hanya dua, susu dan makanan bayi.

"Makanannya makanan bayi yang diencerin dan susu," kata Nurjanah.

"Karena liver, hati itu udah nggak berfungsi. Minum pun dibatesi hanya sebotol sedang, kebanyakan bisa membesar perutnya," ucapnya menambahkan.

Hingga pagi tadi saat Nurjanah hendak menawarkan Yanto Tampan sarapan, kondisi suami melemah.

"Saya tanya papa mau makan? Tapi nggak ada reaksi. Pas saya deketin, napasnya mulai pelan," kata dia.

Mencoba ikhlas, Nurjanah membimbing suaminya melafazkan tahlil.

"Saya bimbing sampai terakhir pukul 07.35 diperiksa dokter di rumah, menyatakan udah nggak ada," kata Nurjanah mengakhiri.

REKOMENDASI

TERKINI