Suara.com - Mantan istri Daus Mini, Yunita Lestari sakit hati anaknya, HF alias I, diminta tes DNA untuk membuktikan siapa ayah kandung sebenarnya. Permintaan itu dilontarkan oleh istri Daus, Shelvia Hana Wijaya.
Yunita bahkan sampai tak kuat menahan tangis. HS diragukan sebagai anak kandung Daus Mini sebagai tuduhan yang serius.
"Sudah jelas ini sudah bukan lagi permasalahan orangtua ya, antara saya dan Daus. Tapi sudah menyangkut kehormatan anak saya," kata Yunita Lestari sambil menangis usai di Komnas Anak, Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Yunita khawatir HF suatu saat tahu sempat ada permintaan tes DNA dari ayahnya sendiri. Kalau sudah begitu, dia bingung harus menjawabapa bila sang putra bertanya.
"Apakah dia anaknya papinya atau bukan, terus nanti akan tanya ke saya 'papa saya ini siapa sih sebenarnya?'" kata Yunita.
![Mantan Istri Komedian Daus Mini, Yunita Lestari (kanan) dan Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait saat menggelar konferensi pers di kantor Komnas Perlindungan Anak, Jakarta Timur, Kamis (25/2/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/25/94778-mantan-istri-komedian-daus-mini-yunita-lestari-suaracomalfian-winanto.jpg)
Air mata Yunita terus mengalir di pipinya. Kali ini, dia menyinggung tindakan bully yang diterima HF dari teman-teman di sekolah.
Menurut Yunita, anaknya dibully karena Daus Mini dianggap doyan kawin.
"Dibully temennya nggak sekali dua kali. Ada beberapa pernikahan kedua dan ketiga. Terus (ramai) bullying di sekolah dia diikatain gini 'lihat tuh bapak lu. Kecil-kecil udah kawin 3 kali'. Gimana perasaan anak aku," katanya terbata-bata.
Konflik Yunita dengan Daus Mini berawal saat dia mengeluh mantan suaminya itu berhenti menafkahi HF sejak September 2020. Yunita makin emosi saat Shelvie meragukan HF adalah anak Daus.
Baca Juga: Daus Mini Dibilang Doyan Nikah, Anak Dibully
Tak terima Yunita mengadukan persoalan ini ke Komnas Anak. Ketua Umum Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan permintaan tes DNA sebetulnya bentuk kekerasan terhadap anak dibawah umur.