Suara.com - Penayangan drama Dear.M yang dibintangi oleh Park Hye Soo dan Jaehyun NCT resmi ditunda. Hal itu diungkap langsung oleh tim produksi sebagaimana dilansir dari Soompi pada Kamis (25/2/2021).
"Halo, ini adalah tim produksi untuk drama Jumat KBS Dear.M. Kami meminta pengertian dari pemirsa yang telah menunggu Dear.M," katanya mengawali.
Selanjutnya, mereka menjelaskan bahwa drama tersebut batal tayang pada Jumat (26/2/2021). Keputusan itu diambil bukan tanpa alasan.
Pemeran utama perempuannya, Park Hye Soo sedang terlibat skandal. Dia disebut sebagai tukang bully sehingga membuat publik marah.
Baca Juga: Park Hye Soo Ungkap Karakternya di Dear M dan Puji Jaehyun NCT
Tak mau ambil resiko, pihak Dear.M pun memilih menunda perilisan.
"Untuk memeriksa secara menyeluruh masalah terbaru seputar salah satu anggota pemeran Dear.M dan untuk memastikan rilis berkualitas tinggi, kami telah memutuskan untuk menunda pemutaran perdana yang semula dijadwalkan pada 26 Februari," jelas pihak produksi.
"Kami akan mengumumkan jadwal baru untuk konferensi pers dan pemutaran perdana di kemudian hari," sambungnya lagi.
Pernyataan pihak Park Hye Soo
Isu bullying yang dilakukan Park Hye Soo sendiri sudah dibantah pihak agensi, Studio Santa Claus Entertainment. Mereka mengatakan rumor tersebut palsu.
Baca Juga: Geger Bitto UP10TION Positif Corona, Sempat Ketemu Banyak Artis K-Pop
Studio Santa Claus Entertainment menuding orang yang mengaku korban sedang mengambil keuntungan.
"Kami sedang mengumpulkan bukti substansial untuk membuktikan bahwa informasi dan tuduhan terkait isu kekerasan di sekolah adalah palsu," tuturnya.
"Dalam prosesnya, kami juga menemukan keadaan di mana kami mungkin mencurigai orang-orang yang mengaku sebagai korban melakukannya untuk keuntungan ekonomi sebagai tindakan kolaborasi yang jahat," imbuhnya lagi.
Tak cuma itu, dia juga mengancam akan menempuh jalur hukum atas masalah yang menimpa Park Hye Soo.
"Kami sangat yakin bahwa pengungkapan terkait masalah ini adalah palsu, dan kami berencana untuk mengamankan bukti yang membuktikan kepalsuan mereka dan menyerahkan bukti ini kepada otoritas investigasi," bebernya.
"Kami akan mengambil kebijakan tanpa toleransi terkait masalah ini dan akan mengambil tanggapan yang lebih luas dan kuat dengan mengajukan lebih banyak pengaduan pidana terhadap spekulasi dan fitnah yang tidak dipikirkan," tandasnya.