Suara.com - Masih ingat dengan Pak Tarno? Pesulap kondang yang kerap wira-wiri di televisi dengan jargon, “Dibantu ya, bim salabim jadi apa prok prok prok,” kini sudah jarang tampil. Penasaran dengan apa yang dilakukan laki-laki 69 tahun ini? Berikut profil Pak Tarno seperti dilansir dari berbagai sumber.
Sebuah video yang viral di media sosial beberapa hari lalu menunjukkan sosok diduga Pak Tarno di usia senjanya. Banyak warganet beranggapan karir Pak Tarno kini kian meredup. Dia sudah tidak lagi tampil di televisi baik sebagai bintang tamu atau pesulap.
Sebaliknya, video itu menampilkan pemandangan miris. Pria diduga Pak Tarno mengenakan baju sederhana bermotif loreng sedang berjalan di antara lalu-lalang kendaraan.
Sesekali laki-laki itu menatap layar ponsel sambil membawa sebuah tas berwarna biru. Penampilannya lusuh. Potret Pak Tarno ini pun menuai rasa iba dari para warganet.
Baca Juga: Beredar Pak Tarno Jalan Kaki, Warganet: Stasiun TV Bagi-Bagi Job Dong
Terlepas dari video viral yang belum terkonfirmasi itu, mari kita simak saja profil Pak Tarno, pesulap tua yang kian meredup.
Pak Tarno lahir di Losari, Brebes dengan nama Sutarno pada 6 September 1950. Masa kecilnya dihabiskan bersama keluarganya yang berada di bawah garis kemiskinan di Brebes. Nahas, sang ayah meninggal dunia dan ibunya pergi karena kepincut laki-laki dari desa lain. Pak Tarno kecil pernah tidak mampu membeli beras. Dia terpaksa hanya bisa makan jagung.
Kehidupannya yang keras memaksa Pak Tarno kecil merantau ke Jakarta sendirian. Di usia sepuluh tahun, dia menumpang kereta barang menuju Jakarta. Saat itu, Sutarno tak punya cukup uang, sehingga dia harus berbagi kereta bersama angkutan kayu dan sapi.
Masa-masa awal di Jakarta dihabiskan Pak Tarno dengan berjualan minyak tanah keliling kemudian martabak sebagai jajanan favorit anak-anak. Saat itu, Pak Tarno punya trik khusus untuk menarik perhatian anak-anak membeli dagangannya, yakni dengan memberi pertunjukan sulap gratis setelah dagangan tersebut habis.
Baca Juga: Viral Video Kondisi Terkini Pak Tarno, Warganet: Semoga Diajak Syuting Lagi
Karier Pak Tarno Menjadi Pesulap
Siapa sangka, Pak Tarno sang pesulap jalanan mendapatkan kesempatan mengikuti ajang pencarian bakat The Master Season 3. Kendati tidak menang, Pak Tarno dianugerahi gelar Master of Traditional Magic oleh Deddy Cobuzier.
Sejak itu, kehidupan Pak Tarno berubah drastis. Dia mulai ditawari menjadi bintang tamu di sejumlah acara televisi, juga bermain di beberapa judul sinetron.
Pak Tarno miskin telah berubah nasibnya. Lewat karier barunya sebagai pesulap, Pak Tarno mampu membeli mobil, tanah, dan mengelola bisnis warnet.
Kehidupan pribadi Pak Tarno pun tak jauh dari gosip. Dia sempat diterpa isu poligami bersama seorang pramugari yang ditemuinya saat menjadi bintang tamu sebuah acara tv.
Pak Tarno dikabarkan sudah menikah lagi dengan gadis tersebut tanpa persetujuan sang istri di kampung halaman. Padahal usianya terpaut cukup jauh dengan sang gadis.
Melihat kehidupannya kini, banyak warganet mendoakan Pak Tarno. Semoga Pak Tarno mendapatkan pekerjaan mengisi acara di stasiun televisi lagi.
Demikian profil Pak Tarno, pesulap yang terkenal logat ngapak dan jargon “bim salabim jadi apa prok prok prok”.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni