"Kalau gue berjuang terus nanti akan tur dunia juga seperti mereka walaupun mungkin nggak sebesar mereka," katanya.
"Dalam hati gue udah galau itu. Gue udah salah jalan, tapi gue juga nggak tahu mana jalan yang benar," ujar Irfan lagi.
Hidayah kedua Irfan Sembiring temukan ketika di memperhatikan perilaku penonton. Tanpa bermaksud merendahkan, Irfan merasa bahwa tidak ada satupun penonton yang sepenuhnya memberikan dukungan untuk bandnya.
"Hidayah kedua adalah ketika gue manggung. Gua kan frontman, gue ada di posisi tengah. Lampu sorot ke penonton itu terang banget. Gue nontonin penonton, mereka teriakin (mengelukan) Rotor, tapi nggak ada satupun yang pakai kaus Rotor," kata Irfan.
"Gue bukan mengecilkan penonton, tapi dalam hati gua aja nih, ternyata gua nggak bisa mendapatkan fans yang sejati dalam dunia musik. Mereka senang Rotor, tapi mereka juga senang dengan band lain. Jadi gue pikir, ini salah nih," sambungnya.
Irfan Sembiring juga tak pernah mau jika dia sekarang disebut telah berhijrah. Menurutnya, dia masih jauh dari kata itu.
"Sebenarnya gue nih belum hijrah, kalau udah hijrah sih diwawancarai begini gue nggak mau. Hahahaha," ujarnya.
Menurut dia, masyarakat Indonesia begitu gampang melabelkan seseorang dengan kata hijrah. Padahal, orang yang dibilang sudah hijrah itu baru belajar.
"Ada artis baru dua hari pakai jilbab dibilang hijrah. Belum hijrah. Sebelum hijrah itu kita tobat dulu. Tobat aja ada empat tahap (menyesali kesalahan, tidak mengulanginya lagi, menggantinya dengan perbuatan baik, mengajak orang lain untuk meninggalkan maksiat yang sama). Kalau empat tahap itu dilewatin dan lu udah Istiqamah selama bertahun-tahun dan sudah terbukti, maka itu baru bisa dibilang hijrah," ujar Irfan menjelaskan.
Irfan Sembiring sendiri saat ini masih dalam tahap bertaubat yang dirasa masih jauh dari kata hijrah.
Baca Juga: Irfan Sembiring Gitaris Band Rotor Meninggal Dunia
"Sekarang gue baru belajar bertobat. Belajar menangisi kesalahan di masa lalu," kata Irfan Sembiring.