Irfan Sembiring, Dedengkot Musik Metal Dapat Hidayah saat Ketemu Metallica

Selasa, 16 Februari 2021 | 15:27 WIB
Irfan Sembiring, Dedengkot Musik Metal Dapat Hidayah saat Ketemu Metallica
Irfan Sembiring, gitaris band Rotor [Instagram/irfansembiring_rotor]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musisi Irfan Sembiring meninggal dunia pada Selasa (16/2/2021). Dikenal sebagai dedengkot musik metal, almarhum justru menghabiskan sisa hidupnya dengan mendalami ilmu agama.

Tapi rupanya, Irfan Sembiring menolak disebut telah hijrah. Gitaris band Rotor ini lebih nyaman dibilang masih belajar hijrah.

Hal ini dia ceritakan saat berbincang di kanal YouTube Kana Musik yang diunggah pada 16 Agustus 2020.

Sebelum membahas hal itu, Irfan lebih dulu ditanya kapan pertama kali dapat hidayah. Tak disangka, dia justru ingat Tuhan saat bertemu band cadas Metallica.

Baca Juga: Irfan Sembiring Gitaris Band Rotor Meninggal Dunia

Kala itu, Rotor didapuk jadi band pembuka Metallica di Lebak Bulus, Jakarta pada 1993.

Irfan Sembiring, gitaris band Rotor [YouTube/Soundless TV]
Irfan Sembiring, gitaris band Rotor [YouTube/Soundless TV]

"Hidayah awal itu waktu main sama Metallica karena waktu itu kita di backstage kita bareng sama Metallica. Kita makan malam dan siang itu satu ruangan dan satu meja sama Metallica, tapi ambil sendiri karena prasmanan. Nah, selama di belakang panggung, selain nyiapin buat Rotor, gue juga belajar karena gue seneng belajar," kata Irfan.

Saat berada di belakang panggung, Irfan terus mengamati setiap persiapan dan gerak-gerik kru dan personel Metallica. Cuma, dia malah menemukan sesuatu yang dianggap salah.

"Gue pengin belajar, gimana caranya band superstar menyiapkan konser. Gue perhatiin satu-satu, krunya gue perhatiin, terutama Metallica, tapi gua nggak mau ceritain apa yang mereka lakukan karena itu aib," ujarnya.

"Jadi ketika di belakang panggung gua lihat, 'wah nggak asyik kalau kayak gini.' Ada sisi baik yang Allah letakkan di hati gue. Jadi gue berpikir, kalau gue terus berkarier dalam musik dan jadi superstar seperti mereka, gue akan bertingkah laku seperti mereka. Kalau lu ikutin seseorang, lu akan jadi seperti dia," katanya.

Baca Juga: Vokalis Metallica James Hetfield Jalani Rehabilitasi Narkoba

Sejak saat itu, Irfan mulai dilanda kegalauan. Dia khawatir bakal terjerumus ke dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan hati nuraninya.

"Kalau gue berjuang terus nanti akan tur dunia juga seperti mereka walaupun mungkin nggak sebesar mereka," katanya.

"Dalam hati gue udah galau itu. Gue udah salah jalan, tapi gue juga nggak tahu mana jalan yang benar," ujar Irfan lagi.

Hidayah kedua Irfan Sembiring temukan ketika di memperhatikan perilaku penonton. Tanpa bermaksud merendahkan, Irfan merasa bahwa tidak ada satupun penonton yang sepenuhnya memberikan dukungan untuk bandnya.

"Hidayah kedua adalah ketika gue manggung. Gua kan frontman, gue ada di posisi tengah. Lampu sorot ke penonton itu terang banget. Gue nontonin penonton, mereka teriakin (mengelukan) Rotor, tapi nggak ada satupun yang pakai kaus Rotor," kata Irfan.

"Gue bukan mengecilkan penonton, tapi dalam hati gua aja nih, ternyata gua nggak bisa mendapatkan fans yang sejati dalam dunia musik. Mereka senang Rotor, tapi mereka juga senang dengan band lain. Jadi gue pikir, ini salah nih," sambungnya.

Irfan Sembiring juga tak pernah mau jika dia sekarang disebut telah berhijrah. Menurutnya, dia masih jauh dari kata itu.

"Sebenarnya gue nih belum hijrah, kalau udah hijrah sih diwawancarai begini gue nggak mau. Hahahaha," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat Indonesia begitu gampang melabelkan seseorang dengan kata hijrah. Padahal, orang yang dibilang sudah hijrah itu baru belajar.

"Ada artis baru dua hari pakai jilbab dibilang hijrah. Belum hijrah. Sebelum hijrah itu kita tobat dulu. Tobat aja ada empat tahap (menyesali kesalahan, tidak mengulanginya lagi, menggantinya dengan perbuatan baik, mengajak orang lain untuk meninggalkan maksiat yang sama). Kalau empat tahap itu dilewatin dan lu udah Istiqamah selama bertahun-tahun dan sudah terbukti, maka itu baru bisa dibilang hijrah," ujar Irfan menjelaskan.

Irfan Sembiring sendiri saat ini masih dalam tahap bertaubat yang dirasa masih jauh dari kata hijrah.

"Sekarang gue baru belajar bertobat. Belajar menangisi kesalahan di masa lalu," kata Irfan Sembiring.

REKOMENDASI

TERKINI