Suara.com - Kimetsu no Yaiba Season 2 Tayang 2021, bagi penggemarnya pasti sudah tak sabar untuk melihat kelanjutan kisahnya bukan?
Serial anime televisi Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Seson 2 akan segera dirilis. Trailer dengan memunculkan Key Visualnya pun sudah dimunculkan. Haruo Sotozaki akan menjadi sutradara di musim kedua ini. Sementara Akira Matsushima menjadi pendesain karakternya. Mau tahu seperti apa sinopsis Kimetsu no Yaiba Season 2? Simak sampai akhir ya.
Kimetsu no Yaiba Season 2 : Iblis Hidup
Di musim kedua ini, penulis dan sutradara menjanjikan kisah seru seperti halnya keseruan di komik. Peristiwa pentingnya ialah tentang iblis hidup. Musim kedua ini bakal berjudul Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba: Yukaku-hen (Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Entertainment District Arc).
Baca Juga: Apa itu Wibu? Ini Ciri-ciri Fans Jepang Garis Keras
Ya, sesuai dengan judulnya, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 2 bakal berfokus pada arc Yukaku-hen atau Entertainment District arc. Di dalam season 2 akan muncul Tengen Uzui sebagaimana kemunculannya dalam trailer. Dia bagian dari Demon Slayer Corp, yang bertugas untuk membasmi para demon.
Sinopsis Kimetsu no Yaiba Season 2
Anime Demon Slayer : Kimetsu no Yiaba dibuat berdasarkan pada komik berjudul sama, ditulis dan diilustrasikan oleh Koyoharu Gotoge. Kisah dimulai ketika seorang pemuda bernama Tanjiro Kamado diberkahi indera penciuman yang baik. Dia hidup dengan saudara-saudaranya, orang tuanya telah meninggal. Dia tinggal di kaki gunung. Dia hidup dengan menjual batu bara ke kota terdekat.
Tanjiro memiliki semangat untuk membantu warga kota yang lain meskipun kehidupannya sendiri kesulitan secara finansial. Suatu hari, seorang kakek bernama Saboru meminta ijin untuk menginap di rumahnya. Tanjiro yang kasihan pada sang kakek dan keadaan sudah gelap pun mengijinkan kakek itu untuk tinggal di rumahnya. Selain karena sudah gelap, Tanjiro tahu kalau saat malam hari, iblis pemakan manusia berkeliaran di hutan.
Suatu hari, Tanjiro meninggalkan keluarganya untuk menjual baru bara, lalu keesokan harinya ketika dia kembali, dia mencium bau darah dan menemukan keluarganya dibantai oleh iblis. Adik perempuannya, Nezuko masih selamat. Dia dalam kondisi setengah sadar dan terkontaminasi oleh darah iblis.
Baca Juga: Bisnis Tuyul sampai Jomlo Ketikung, Judul Skripsi Ini Bikin Kepo Isinya
Tanjiro berusaha untuk membuat adiknya tidak menjadi iblis. Sejak saat itulah petualangan Tanjiro dimulai, dia bepergian untuk mencari obat yang terbaik untuk adiknya. Tanjiro diberi nasehat oleh Giyu untuk pergi ke Gunung Sagiri, di sana dia dapat bertemu dengan orang yang mungkin dapat menyembuhkan adiknya.
Dalam perjalanan menuju Gunung Sagiri itulah, Tanjiro mengalami banyak kejadian. Dia berjumpa dengan berbagai macam orang dan petualangan. Sampai dia pun berusaha melawan iblis atau gangguan yang harus diterimanya ketika membawa adiknya yang terkontaminasi oleh darah iblis berkeliling berbagai tempat.
Tanjiro Kamadon pun akhirnya bergabung dengan Inosuke Hashibira, seorang anak laki-laki yang dibesarkan oleh babi hutan sehingga dalam kehidupan sehari-hari dia memilih memakai kepala babi hutan dan Zenitsu Agatsuma, seorang anak laki-laki yang bila ketakutan dapat mengeluarkan kekuatan sejatinya ketika tidur.
Dalam perjalanan, mereka berjumpa dengan Kyojuro Rengoku dan menjadi satu tim. Kyojuro Rengoku adalah seseorang yang dapat menggunakan kekuatan Api sehingga disebut sang Pilar Api. Mereka bersatu dengan tujuan untuk mengalahkan iblis yang telah menyiksa orang-orang.
Tanjiro dan kawan-kawan juga mulai mengenal Demon Slayer Corp, kelompok rahasia yang bertugas memburu dan membunuh iblis. Kelompok ini tidak diakui oleh pemerintah, sehingga mereka harus menghindari interogasi polisi dan pihak berwajib di bawah kekuasaan pemerintah. Demon Slayer Corps menggunakan teknik khusus yang membuat mereka memiliki kekuatan seperti manusia super.
Demikian sinopsis Kimetsu no Yaiba Season 2, kisah selengkapnya petualangan Tanjiro Kamado dengan Demon Slayer Corp dapat Anda saksikan di season 2 yang dikabarkan akan rilis bulan Juli 2021.
Kontributor : Mutaya Saroh