Suara.com - Artis Nikita Mirzani menyampaikan protesnya kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Hal itu terlihat dalam unggahan tebarunya di Instagram Story pada Kamis (11/2/2021).
Di situ, Niki sapaannya bertanya mengenai alasan KPI hanya mewajibkan program TV pakai masker. Sedangkan untuk sinetron tidak.
"Oke lanjut sekarang. Kita ngomong soal sosial distancing atau harus pakai masker ketika syuting, semua program TV terkecuali sinetron wajib menggunakan masker," kata Nikita Mirzani.
Baca Juga: Rekaman Sajad Ukra Terungkap, Nikita Mirzani Sebut Eks Suami Gagal Move On
"Padahal kalau kita lihat pakai mata yang belum buta ini atau rabun, justru sinetron lah yang paling sering bersentuhan atau dekat-dekatan. Kenapa cuma program TV selain sinetron yang diwajibkan pakai masker? Coba tolong jelaskan ke saya deh," sambungnya lagi.
Ibu tiga anak ini mengaku pengap jika harus terus menerus memakai masker saat berbincang dengan bintang tamu.
"Karena jujur saya engap banget pakai masker ketika harus ngomong lama-lama sama bintang tamu," tuturnya.
Tak cuma itu, dia juga merasa susah berekspresi saat pakai masker. Padahal itu menjadi yang paling dibutuhkan oleh program hiburan.
"Bukan itu saja, mimik muka kita pun tidak terlihat kalau sedang berekspresi. Sedangkan ekspresi itu juga dibutuhkan di semua program hiburan bukan hanya sinetron saja," ucapnya.
Baca Juga: Nih Kita Kepo Ditegur KPI, Nikita Mirzani Semprot Balik
Nikita Mirzani mau KPI segera menjawab pertanyaannya tersebut. Maklum dia merasa mewakili semua pertanyaan dari para host televisi.
"Saya yakin para host pun merasakan hal yang sama tapi cuma saya aja ini yang berani nanya," jelas Nikita Mirzani.
Ditambah dia juga mengatakan kalau semua tim produksinya selalu menjalani tes swab PCR. Hanya Nikita Mirzani menyebut tidak diperlakukan adil.
"Kalau cuma alasannya swab test kita pun melakukan hal yang sama seperti sinetron. Coba dong para pihak terkait dengan perihal ini bisa menjelaskan sejelas-jelasnya," ungkap Nikita Mirzani.
"Kalau mau adil lah, adil lah ke semuanya. Kalau tidak adil, tidak adil lah ke semuanya," tandasnya.