Suara.com - Ananda Omesh ternyata hampir bunuh diri. Ia nekat mengakhiri hidup di rel kereta api.
Pengalaman ini diceritakan presenter yang akrab disapa Omesh itu kepada Imam Darto, Surya Insomnia dan Angga Nggok di Podcast mereka.
"SMP gue pernah mau bunuh diri, tragis. Mau loncat dari jembatan rel kereta," kenang Omesh dikutip dari Podcast Podkesmas, Sabtu (23/1/2021).
Imam Darto yang mendengar kesaksian Omesh coba meyakinkan, "Beneran?"
Baca Juga: Keuntungan Podcast Omesh Hingga Imam Darto Bikin Melongo
"Sumpah," jawab Omesh dengan tegas.
Omesh bercerita, alasan yang buatnya ingin bunuh diri terbilang kocak. Hanya karena tidak bisa membuka kunci handphone.
"Sesederhana apa tau nggak lu? Kan gue tuh nggak punya handphone, pinjem punya bokap. Terus gue nggak tahu caranya buka kunci," ujarnya.
Bintang Extravaganza ini telah berusaha membuka. Tapi hingga tiga kali percobaan, hasilnya nihil.
"Gue buka, buka nggak bisa. Gue stres dan mau loncat," ucap Omesh.
Baca Juga: Ingin Tetap Bugar di Tengah Pandemi, Ananda Omesh Pilih Main Golf
Padahal untuk membuka kunci handphone, caranya terbilang mudah.
"Ternyata jalan keluarnya hanya lihat kartu perdana, kode PUK kalo jaman dulu. (Kenangan) Itu memalukan sampai sekarang," kata Omesh.
Bukannya iba, teman-teman dari presenter 34 tahun malah meledeknya.
"Kalau lu berani lompat, kemungkinan viral bisa lebih awal," kata Surya Insomnia.
Angga Nggok menimpali, bahwa Omesh tak perlu susah meniti karier entertainment.
"Lu juga nggak harus ikutan Extravaganza," kata penyiar radio ini yang disambut tawa.
Catatan Redaksi : Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.