Suara.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) lewat Instagram pribadi miliknya menyampaikan penanganan terkini terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jenis Boeing 737-500 pada Sabtu (9/1/2020) kemarin.
"Saya memantau perkembangan pencarian penumpang dan badan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak sesaat setelah kemarin meninggalkan Bandara Soekarno Hatta," tulis Presiden RI Jokowi di Instagram, Minggu (10/1/2021).
Tak cua itu, dia juga mengucapkan belasungkawa kepada pihak keluarga korban.
Baca Juga: Kapten Afwan, Pilot Sriwijaya Air yang Jatuh Ternyata Teman Arie Untung
"Doa dan simpati saya menyertai segenap keluarga dan kerabat para penumpang dan awak pesawat, semoga diberi-Nya kesabaran dan kekuatan," sambungnya.
Unggahan orang nomor satu di Indonesia itu kemudian mencuri perhatian artis Ari Wibowo.
Dia ikut menyampaikan dukanya di kolom komentar Presiden RI Jokowi tentang insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jenis Boeing 737-500.
"Rest In Peace bagi semua jiwa yang berada di dalam pesawat tersebut," komentar Ari Wibowo.
Tak hanya itu, bintang sinetron "Tersanjung" ini juga menyampaikan kritik dan sarannya sebagai warga negara Indonesia. Dia menyoroti tentang perawatan mesin pesawat khususnya di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Nirina Zubir Akhirnya Dinyatakan Sembuh Usai 3 Kali Positif Covid-19
"Seluruh maskapai penerbangan Garuda, Sriwijaya, Batik, Lion diharuskan check-up mesin pesawat yang sudah lama diparkir dan tidak dipanaskan selama pandemi ini terhadap bagian-bagian mesin yang mungkin sudah korosi. Pastikan semua berfungsi 100% sebelum digunakan lagi," kata Ari Wibowo.
Ari Wibowo berharap ke depannya tak ada lagi insiden dan korban menyusul kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
"Jangan sampai hal seperti ini bisa terjadi lagi," tambahnya.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di Utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu (9/1/2021).
Berdasarkan informasi dari Basarnas, pesawat itu hilang kontak di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.