Siap Didenda, Melanie Subono Ogah Jadi Kloter Pertama Divaksin Corona

SumarniYuliani Suara.Com
Minggu, 20 Desember 2020 | 13:47 WIB
Siap Didenda, Melanie Subono Ogah Jadi Kloter Pertama Divaksin Corona
Melanie Subono [Suara.com/Yuliani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksin Covid-19 sudah tiba di Indonesia dan siap diberikan kepada masyarakat secara gratis. Namun, Melanie Subono menolak menjadi generasi pertama yang disuntikkan vaksin tersebut.

"Gue pasti mau (vaksin), tapi nggak mau jadi generasi pertama," ucap Melanie Subono saat ditemui di kawasan Puri Indah Jakarta Barat, belum lama ini.

Melanie Subono bahkan sudah menyiapkan uang buat jaga-jaga apabila didenda akibat menolak divaksin.

"Gini, beberapa bulan lalu gue denger ada isu dan wacana kalau orang nggak mau divaksin harus bayar Rp 5 juta," tutur Melanie Subono.

Baca Juga: Foto Komodo Hadang Truk Viral, Melanie Subono: Maafkan Kami Komodo

Melanie Subono [Suara.com/Yuliani]
Melanie Subono [Suara.com/Yuliani]

"Gua udah ngumpulin sih Rp 5 jutanya," sambungnya sembari tertawa.

Bukan tanpa alasan. DIa merasa setiap obat yang disuntikkan ke tubuh akan memiliki efek samping. Melanie Subono juga mengibaratkan hal tesebut dengan jamu.

"Bukannya apa-apa, gue belajar sesederhana di sekolah, kayak minuman, contohlah jamu yang nggak akan ada efek sampingnya, itu aja bikin resepnya harus dites panjang dulu sebelum akhirnya dikasih ke publik," jelasnya.

Perempuan berusia 44 tahun itu juga menyebut, vaksin Covid-19 yang cocok dengan masyarakat luar negeri belum tentu cocok di tubuh masyarakat Indonesia.

Sebabnya, aktivis sosial sekaligus musisi ini masih ragu dan tak mau jadi kloter pertama yang disuntik vaksin.

Baca Juga: Tolak UU Cipta Kerja, Melanie Subono Sedih Ingat Pejuang Kemerdekaan

"Itu minuman loh yang akan diinjeksi ke badan, negara lain nggak mau beli terus dilempar ke kita, mungkin bagus, mungkin nggak. Tapi gue akan ikutin pelajaran di SMP kalau vaksin itu harus ada sekian ribu sample, apa yang cocok dengan kita belum tentu cocok untuk orang Jepang atau yang lain," tuturnya.

Ditambah, Melanie Subono juga menilai vaksin belum tentu bisa menyelesaikan masalah pandemi. Semua bergantung pada cara masyarakat menjaga diri.

"Pandemi selesai atau nggak selesai nggak ada urusan sama vaksin, masyarakat mau disiplin atau nggak. Gue orang kritis sama pemerintah yaa, tapi kali ini masyarakat kita yang susah, soal pake helm aja banyak yang nggak paham kenapa harus pakai helm," ujarnya.

"Gue nggak pernah keluar rumah kecuali untuk kerja, sebelum kerja gue suntik imun booster, besoknya kerja, selesai kerja gue SWAB. Nggak pernah yang iseng keluar rumah," imbuhnya lagi.

Pemerintah Indonesia mengatakan siap memberikan vaksin corona pada 2021. Semua masyarakat akan diberikan itu secara gratis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI