Suara.com - Andika Mahesa alias Andika Kangen Band mengisahkan masa-masa sulit bersama grupnya sebelum dikenal oleh publik. Kepopuleran mereka tak diraih semudah membalikkan telapak tangan.
Sebelum mengadu nasib ke Jakarta, Kangen Band menyewa studio musik di kampung halamannya dengan tarif Rp 5000. Sehingga mereka wajib patungan perorang, Rp 500 agar bisa latihan.
"(Bayar studio) Rp 5.000 pada zaman itu susah. Lihat orang minta duit sama nyokapnya dikasih goceng bisa latihan berjam-jam, begitu kami patungan Rp 500 satu-persatu," kisah Andika Mahesa di kanal YouTube The Leonardo's yang diunggah pada Sabtu (12/12/2020).
Diakui laki-laki yang akrab disapa Babang Tamvan ini, ia tak sanggup patungan uang sebesar Rp 500 setiap hari. Namun demi mewujudkan cita-citanya, dia rela menghalalkan segala cara untuk mendapat uang.
Baca Juga: Di Penjara Karena Narkoba, Andika Kangen Band Tak Jera
Salah satunya dengan mencuri sendal di masjid dekat rumahnya. Datang ke masjid mengenekan sandal jepit, ia selalu pulang dengan sandal bermerek.
"Jadi gue tukar saja, kebetulan rumah lewat masjid, tukar sandal jepit pakai sandal itu," ungkap Andika Mahesa.
Rupanya, laki-laki 37 tahun ini sengaja menukar sandalnya untuk dijadikan jaminan di studio musik. Pasalnya, ia tak bisa membayar secara tunai karena tidak mempunyai uang
"Sampai studio 'Sudahlah bang, ini nggak ada duit, nanti gue tebus. Nih sendal taruh dulu' saking tuh, demi Kangen Band," pungkasnya.
Baca Juga: Utang Nikita Mirzani, Saat Andika Kangen Band Ditangkap Polisi