Suara.com - Masih dalam kondisi pandemi Covid-19, festival musik Jazz Gunung 2020 tetap akan digelar. Bahkan, acara tahunan itu bakal berlangsung di dua lokasi, yakni Gunung Bromo dan Gunung Ijen.
Mewakili penyelenggara, Sigit Pramono, memastikan protokol kesehatan akan tetap diterapkan.
"Jadi penonton tetap menggunakan masker, handsanitizer dan melakukan tes swab ya," kata Sigit Pramono dalam jumpa pers virtual, Jumat (11/12/2020).
Sigit sadar pandemi Covid-19 belum diketahui pasti kapan bakal berakhir. Karenanya, dia merasa perlu berkompromi terhadap kondisi.
"Menyelenggarakan Jazz Gunung dengan protokol yang sangat ketat dan disiplin. Kami juga ingin menjadikan Jazz Gunung sebagai percontohan untuk event yang berpengunjung," ujar Sigit.
"Kami menilai melakukan screening dengan tes antigen bisa menjadi salah satu solusi penyelenggaraan konser berpengunjung yang aman. Untuk Jazz Gunung kali ini, biaya swab antigen akan kami tanggung," kata dia lagi.
Lebih lanjut Sigit mengatakan bahwa Jazz Gunung telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta ahli epidemiologi Pandu Riono.
Di kesempatan yang sama, Pandu menjelaskan bahwa kegiatan konser luar ruang dan produksi konser virtual dapat terselenggara apabila semua peserta, baik penampil, penyelenggara maupun penonton dinyatakan negatif dari virus Corona.
"Hal yang terpenting semua harus saling menjaga dan disiplin sama protokol kesehatan," kata Pandu Riono.
Baca Juga: Jazz Gunung 2020, Musisi hingga Penonton Diwajibkan Tes Swab Antigen
Jazz Gunung 2020 memakai konsep Hybrid Concert, digelar langsung dan virtual pada 12 Desember 2020.