Suara.com - Artis Jessica Iskandar menderita dua penyakit yakni grave's disease autoimun hipertiroid serta takikardia. Penyakit itu membuat bintang film Dealova ini mengonsumsi banyak obat.
Sempat bersedih, Jessica Iskandar pun memutuskan hijrah ke Bali. Keputusan itu terasa tepat, sebab kondisinya mulai membaik saat ini.
"Sebelumnya obat yang diminum bisa sampai 10 sehari, sekarang udah tinggal dua. Jadi udah lebih enak," kata Jessica Iskandar yang ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan belum lama ini.
Meski tinggal di Bali, Jessica Iskandar tetap meneruskan pengobatan yang sempat dilakukan di Jakarta. Jessica Iskandar tak pernah absen berkomunikasi dengan dokter yang menanganinya.
![Jessica Iskandar [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/04/88356-jessica-iskandar-suaracomrena-pangesti.jpg)
"Pengobatan sih masih dari Jakarta. Jadi setiap ketemu dokter via online, kecuali untuk ngambil darah masih offline," kata artis yang akrab disapa Jedar ini.
Sementaara untuk memantau kondisinya, akan ada dokter yang mengunjungi kediamannya yang berada di Bali.
"Mungkin kalau di Jakarta bisa sembuh, tapi prosesnya mungkin agak sedikit trauma. Di Bali bisa fokus untuk kesembuhan," terang Jessica Iskandar.
Jessica Iskandar optimis penyakit yang dideritanya itu bisa sembuh. Walaupun diagnosa dokter sempat membuat mantan tunangan Richard Kyle itu terpuruk.
"Didiagnosa sakit kan sedih banget. I'm feeling down. Karena sakitnya kata dokter bakal nempel seumur hidup," kata Jessica Iskandar.
Baca Juga: Akhirnya, Jessica Iskandar Jawab Kabar Pindah Agama ke Hindu
"Ada kemungkinan bisa kambuh lagi nanti. Jadi ya lumayan pikiran, makanya mungkin butuh waktu untuk recovery dan aku pilih ke Bali," imbuhnya lagi.