Suara.com - Nita Thalia dikabarkan bangkrut usai gugat cerai suami yang 20 tahun dinikahinya, Nurdin Rudythia. Pedangdut 38 tahun itu pun mengaku meninggalkan harta bendanya saat masih bersama suami.
Kini, Nita Thalia tinggal di kontrakan di kawasan Jakarta. Pelantun "Goyang Heboh" ini menyebut lebih bahagia melepas segala harta yang dirintis saat masih bersama suami yang juga manajernya. Nita Thalia sadar harta bukan segalanya.
Nita Thalia diketahui mengajukan gugatan cerai kepada suami yang memadunya, Nurdin Rudythia di Pengadilan Agama Jakarta Utara pada 25 September lalu. Gugatan tersebut terdaftar di PA Jakarta Utara dengan nomor perkara 005/pdtg/2020/PAJU.
Ibu satu anak itu mengaku bahagia tinggal di kontrakan bersama anaknya dibanding dengan suami dan istri pertama.
Baca Juga: Profil Nita Thalia dari Karier hingga Prahara Rumah Tangganya
Lebih lanjut, berikut interview Nita Thalia soal kehidupannya usai gugat cerai suami.
Alasan pilih ngontrak rumah?
Karena saya sama anak masih trauma untuk kembali ke rumah. Jadi perlu waktu untuk menenangkan diri dulu
Hasil nyanyi kemana? Nggak ada rumah pribadi?
Sebenernya rumah kan nggak hanya satu di Sunter (bersama suami) aja, ada beberapa juga kan di Bandung ada 2, di Cibinong juga ada 1. Di Bandung kan di di isi orang tua saya, saya kan kerja di Jakarta jadi nggak mungkin pulang pergi ke Bandung, terus yang di Cibinong kan jauh jadi kalau misal ada kerjaan di Jakarta bolak-baliknya aja bisa sejam jadi lebih baik ngontrak, kan nggak masalah juga ya. Kan toh sebelum punya rumah ngontrak dulu juga ngontrak, yang penting kan saya sama anak bahagia
Baca Juga: Anak Tak Suka Lihat Kalina Oktarani-Vicky Prasetyo, Nita Thalia Bangkrut?
Mobil sekarang pinjem bener?
Iya. Daripada batin saya terus tersiksa gitu kan, percuma saya punya ini itu juga gitu, kalau saya sih mendingan hidup seperti ini, biarpun rumah ngontrak, mobil sementara pinjem dulu dari temen, tapi saya sama anak lebih bahagia sekarang alhamdulillah.
Rumah di Bandung mau dijual bener?
Nggak, kan masih ditempatin ibu saya. Yang satu ditempatin ayah saya kan masing-masing mereka sudah pisah dan berkeluarga
Tapi katanya rumah yang di Bandung sempet mau dilaporin mantan suami katanya karena bukan punya teteh?
Silakan saja mau melaporkan apapun jadi kalau saya tidak akan melawan. Saya akan tetap tenang. Saya akan menjalani kehidupan yang lebih baik dengan anak. Mau melaporkan apa juga kita kan pernah saling mencintai. 20 tahun kan bukan waktu yang singkat ya, waktu yang sangat lama, istilahnya saya pribadi pasti ada kekurangan tapi tolong diingat kembali saya juga ada sisi baiknya juga.
Tudingan kacang lupa kulitnya padahal yang mensukseskan suami?
Saya kerja memang betul saya tidak akan melupakan jasa-jasa pak Nurdin yang dulu menjadikan saya seorang artis tapi tolong jangan lupa juga, jangan dihilangkan bahwa saya juga kerja banting tulang dp-in rumah nyicil sampai sepuluh tahun bahkan seluruh isinya , furniturenya saya yang beli sendiri semua rumah jadi kalau memang mau mengklaim bahwa itu bukan saya yang beli silahkan saja, dan semua orang terdekat, keluarga, kan juga punya mata ya, mereka bisa melihat siapa yang salah. Jadi saya sih tidak perlu takut dengan ancaman-ancaman karena kan sekarang juga saya diserang kanan kiri depan belakang tapi saya tetap diam.
Dulu kan dimanajerin suami, sekarang job gimana?
Alhamdulillah setelah pisah job semakin lancar karena kan rezeki allah yang atur. Wallahualam ya namanya rezeki, aku doa, aku bersyukur apapun yang terjadi dalam hidup aku jadikan pelajaran berharga dan itu menjadikan aku semakin kuat.
Laporan suami di Polda Metro Jaya gimana?
Ya kita sih sebagai warga negara yang baik pasti akan mengikuti prosedur yang berlaku
Menjalani hidup dari bawah lagi, sendirian, gimana ni setelah beberapa Minggu?
Hampir 5 bulan ya, kalau karir tidak dari nol ya karena job masih alhamdulillah tetep lancar terus tiap minggu masih ada aja acara alhamdulillah, tarif sih tidak dari nol, cuma maksudnya yang dari nol kehidupan saya sama anak yang tadinya tinggal di rumah sendiri sekarang harus ngontrak.
Nggak kesulitan ya hidup berdua?
Alhamdulillah kalau saya sama anak biar pun ngontrak bahagia malah, kalau dirasa-rasa kalau dibandingkan saya lebih menikmati kesendirian saya sama anak. Lebih enjoy lebih santai lebih tenang aja. Nggak ada tekanan dari siapapun.
Ada rencana gugatan gono-gini?
Itu saya sedang bicarakan dengan keluarga besar saya, karena kalau saya pribadi, kenapa saya sampai meninggakan rumah yang hasil jerih payah sendiri, meninggalkan mobil, sampai akhirnya ibaratnya saya dari nol lagi, artinya memang menurut saya harta ternyata nggak menjamin orang bisa hidup bahagia.
Kondisi anak gimana?
Alhamdulillah bahagia, tenang, makanya dari kemarin2 itu kan diam saya belum siap mengeluarkan suara, memberi klarifikasi karena saya harus menghormati keputusan anak. Anak meminta saya untuk 'Sudah mih nggak usah dilawan'.
Tapi kemarin suami sempat berubah pikiran nggak mau cerai setelah sepakat, gimana itu?
Saya juga kaget kok tiba tiba di sidang ketiga atau ke empat menurut pengacara saya kok suami nggak mau cerai, saya ketawa aja, saya senyum aja sama anak, kok gini ya nak. Setelah saya dihina abis-abisan, setelah saya dijatuhkan harga diri pokoknya gitu lah yah, sekarang saya balikkan lagi, saya bukan wanita seperti itu, bahkan istrinya pun ikut menyerang saya, menyerang adik saya. Jadi kalau buat saya ini suatu hal yang aneh, aneh sekali.
Suami nggak mau pisah akhirnya, ada upayanya?
Nggak ada, justru yang ada itu malah serangan demi serangan, saya bingung ingin rujuk, ingin kembali tapi tidak ada (upaya), saya ketawa aja, jujur aja saya nangis terus selama sebulan lebih, terpuruk banget, ya Allah kuat nggak sih aku menjalani ini, karena saya tidak pernah berpisah dengan anak sampai 2 bulan lamanya ya waktu itu sehari keluar kota nyanyi itu pikirannya saya udah kemana-mana, ini dua bulan kok kayak dua puluh tahun, saya bersyukur. Ya Allah terima kasih akhirnya anak memilih tinggal dengan ibunya.
Anak kapan tinggal bareng ada komunikasi sama papanya nggak?
Ada hampir dua bulan selama anak ada di saya itu nggak dinafkahi sama sekali, tapi nggak masalah sih, dan saya juga nggak akan minta, karena insyaAllah rejeki allah yang ngatur saya kerja buat bahagiain anak, orang tua, walaupun dari sana mungkin ingin menjatuhkan saya, saya ikhlas, tetap semangat demi anak, karena tujuan hidup saya cuman satu, bahagiain anak.