Infografis
Suara.com - Rifat Sungkar mengungkapkan penyebab sang ayah, Helmy Sungkar meninggal dunia. Sebelum tutup usia, dia menyebut kalau almarhum sempat terserang stroke sebanyak 11 kali.
Suami Sissy Priscillia menjelaskan bahwa sejak lima tahun terakhir kondisi kesehatan ayahnya memang turun drastis. Pasalnya selain stroke, Helmy Sungkar juga mengidap diabetes.
"Papa itu menderita diabetes dari umur 28 tahun. Nah 5 tahun terakhir ini memang agak parah, kondisinya naik turun," kata Rifat Sungkar saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2020).
Rifat Sungkar mengatakan bahwa sang ayah sebetulnya cukup kuat saat melawan penyakitnya.
Baca Juga: Profil Helmy Sungkar, Tokoh Otomotif Tanah Air Meninggal Dunia
![Dunia otomotif Indonesia kehilangan Helmy Sungkar, promotor event kejuaraan sport otomotif [Instagram: rifato].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/24/83271-helmy-sungkar.jpg)
"Dia kena stroke dan ini yang ke-11 kalinya. Selama di rumah sakit pun dokter bilang nggak pernah liat orang sekuat itu, stroke sampai 11 kali," ucap Rifat Sungkar.
"Tapi kali ini kena batang otak sehingga struktur dari seluruh tubuhnya bisa dibilang sudah malfunction terus menjalar ke paru-parunya dan ginjalnya kena," lanjut Rifat Sungkar.
Kendati begitu, kondisi almarhum sempat membaik. Karenanya, Rifat Sungkar dan keluarga memutuskan buat merawatnya di rumah.
"Memang lima hari lalu, kita putuskan untuk papa pulang (ke rumah). Masih bisa berintertaksi biarpun sedikit, cuma bisa buka mata," bebernya.
Hanya saja Helmy Sungkar mendadak mengalami sesak napas pagi tadi. Barulah di sini nyawanya tidak terselamatkan.
Baca Juga: Innalillahi, Ayah Mertua Sissy Priscillia Meninggal Dunia
"Tadi pagi ceritanya sesak napas, kemarin banyak buang air, padahal sebulan terkahir buang air sangat sedikit. Saya datang di rumah jam 6 kurang, beliau kira-kira meninggalkan kita jam 6 lewat 10. Itulah ceritanya," jelas Rifat Sungkar.
Sungkar meninggal dunia pada Selasa (24/11/2020). Jenazah telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Prosesi pemakaman berlangsung khidmat dengan diiringi lantunan Yasin dan tahlil yang dibacakan oleh puluhan pelayat serta keluarga dan kerabat yang hadir.
