Suara.com - Penyanyi Fiersa Besari angkat bicara usai diblacklist oleh pengelola Gunung Rinjani. Dia tidak diizinkan lagi buat mendaki ke sana.
Lewat akun Instagramnya baru-baru ini, Fiersa Besari pun menjelaskan alasannya bisa sampai diblacklist. Pelantun Celengan Rindu ini membenarkan bahwa itu karena kesalahannya.
"Ya benar saya dan tim Atap Negeri diblacklist dari Gunung Rinjani atas kesalahan kami sendiri, atas kesalahan saya. Kronologisnya adalah saya melakukan double booking waktu itu tanggal 11 dan 12 Oktober juga 13 dan 14 Oktober," tutur Fiersa Besari.
"Karena sejauh ini Rinjani itu cuma boleh mendaki dua hari satu malam dan kuota pendakian itu cuma boleh 45 orang kalau nggak salah. Pokoknya di bawah 100 orang," sambungnya lagi.
Baca Juga: Ribuan Pendaki Diblacklist Naik Gunung Rinjani, Termasuk Fiersa Besari
Sampai akhirnya salah satu timnya ada pekerjaan ke luar kota. Karena khawatir tidak bisa datang tepat waktu, Fiersa Besari menyerahkan kuota tersebut ke orang lain.
"Tapi ternyata Arsal ini bisa ke Lombok di tanggal awal 11. Kami berangkat ke Lombok 10 Oktober," katanya.
Sayangnya di tengah pendakian mendadak ada angin kencang. Namun alih-alih turun, dia memutuskan tetap sampai suasana kondusif.
"Pas kami mendaki, kami terjebak angin kencang. Akhirnya saya punya tiga pilihan. Maksa lanjut ke puncak, turun atau stay. Kalau kami memaksakan lanjut, saya tidak siap dengan resikonya karena anginnya cukup kencang dan saya takut terjadi apa-apa sama tim," ucap Fiersa Besari.
Keputusan itu diambil bukan tanpa alasan. Lelaki 36 tahun ini menuturkan bahwa pergi mendaki ke Gunung Rinjani lantaran ingin membuat video dokumenter.
Baca Juga: Bintang Emon hingga Fiersa Besari Sindir Proyek Jurassic Park Pulau Komodo
"Kalau turun itu hal berat karena kami ke sana bukan cuma untuk mendaki tapi juga membuat video dokumenter untuk YouTube Atap Negeri. Jadi kami memutuskan mengambil resiko untuk stay. Stay itu bukan dilama-lamain tapi karena memang badai," jelasnya.
Fiersa Besari menyadari keputusannya buat tinggal lama di gunung tersebut memang tidak dibenarkan.
"Dan sekali lagi itu kesalahan dan kebodohan saya. Saya yang memimpin proyek ini saya yang memutuskan dan mengakibatkan kami diblacklist," pungkas Fiersa Besari.