Suara.com - Musisi Ibrahim Imran atau dikenal Baim The Dance Company kehilangan ayahnya, Muhammad Ali Imran, untuk selama-lamanya.
Menurut Baim, Sang Ayah sangat berperan atas apa yang dicapainya saat ini. Ya, berkat almarhum, Baim jadi seorang musisi.
"Bapak saya pemain band, yang membuat saya seperti sekarang ini karena bapak saya. Kalau ditanya seperti apa pengaruhnya, ya 100 persen pengaruh, jadi ini kehilangan besar buat saya," kata Baim usai prosesi pemakaman di TPU Penggilingan, Layur, Jakarta Timur, Rabu (4/11/2020).
Ada penyesalan yang tersimpan di diri Baim. Dia belum sempat menadur ulang karya-karya ayahnya.
"Sebenarnya yang saya sesalkan adalah saya belum sempat remake album-albumnya dulu. Baru sekali aja tahun 2010 saya pernah kerjasama bareng beliau ngisi di album saya," katanya.
Baca Juga: Baim The Dance Company Akui Tak Punya Firasat Ditinggal Pergi Ayah
"Berikutnya saya mau remake lagu-lagu dia yang dulu, karena dia punya album zaman dulu dengan bandnya, Arulan Band. Ya nggak sempat kekejar, itulah penyesalan yang nggak bisa diulang," katanya.
Mantan vokalis Ada Band ini pun berjanji akan mendaur ulang lagu almarhum ayahnya. Namun dia belum memastikan kapan hal itu bisa diwujudkan.
"InsyaAllah," ucap Baim.
Muhammad Ali Imran meninggal dunia pada Rabu (4/11/2020) subuh. Dia meninggal setelah mengalami serangan jantung.
Baca Juga: Ayah Baim The Dance Company Meninggal, Kena Serangan Jantung