Suara.com - Meraih kesuksesan terkadang membutuhkan perjalanan yang cukup pahit. Ini juga yang dirasakan Chef Juna ketika baru tinggal di Amerika Serikat di masa lampau.
Juri MasterChef Indonesia ini sampai harus mengorek-ngorek sampah untuk bertahan hidup ketika itu. Cerita miris Juna ini diungkap di Podcast Deddy Corabuzier.
Semua berawal ketika Ibunya di Indonesia memberitahu tak lagi bisa mengirim suntikan dana, baik itu untuk mengejar impiannya jadi pilot, maupun biaya hidup selama tinggal di Amerika Serikat.
Kata Chef Juna, ketika itu Indonesia tengah mengalami krisis ekonomi. Sang Bunda lantas menawarkan Juna untuk pulang ke Tanah Air, tetapi ditolaknya.
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Chef Juna Ceraikan Istri Bulenya
"Dan di situlah gue mulai ngorek-ngorek sampah buat makan," kata Chef Juna kepada Deddy Corbuzier.
Ketika itu, Juna tinggal di apartemen sederhana bersama tujuh orang temannya. Sama sepertinya, mereka juga tak punya pekerjaan.
"Gue dari kecil diajarin kalau bisa jangan pinjam duit, karena gue nggak tau gimana cara gantinya, orang nggak ada kerjaan," ujar Juna.
Chef Juna mulai putar otak. Untuk bertahan hidup, dia memburu tempat-tempat sampah di sana.
"Ngorek sampah itu buat puntung rokok, gue masih ngerokok waktu itu, jadi rokok-rokok yang masih setengah kita ambilin. Atau nggak di parkiran supermarket," katanya.
Baca Juga: Sudah Tua Tak Nikah-nikah, Chef Juna Siap Hidup Tanpa Pendamping
Selain puntung rokok, di tempat sampah, Chef Juna mencari koin-koin dolar Amerika Serikat. Nah uang tersebut dipakai untuk membeli makanan.
"Di Amerika ada kayak burger fastfood. Ada paket hemat ada special price. Jadi setiap mau makan gue tukerin sen gue satu. Sen-nya nyari dari mana? Sampah," ujar Juna.
Kebiasaan mengorek sampah tak lagi dilakukan ketika dia diterima kerja sebagai pelayan di sebuah restoran sushi.
Baru dua minggu bekerja, dia mendapat tawaran untuk jadi murid sushi master di restoran tersebut. Dari situ, dia mulai tertarik menjadi seorang chef dan berhasil seperti sekarang ini.