Suara.com - Raffi Ahmad pernah menepis rumor yang menyebut ia akan menjual Rans Entertainment, kanal YouTube miliknya. Namun kini, suami Nagita Slavina ini bicara soal kemungkinan melepasnya.
"Bukannya nggak mau melepas, belum," kata Raffi Ahmad kepada Soleh Solihun dikutip dari kanal YouTube 3Seconds, Jumat (30/10/2020).
Bintang film Love is Cinta ini tak memungkiri ada beberapa perusahaan besar yang ingin menanam saham di Rans Entertainment. Termasuk mereka yang ingin membeli saluran YouTube tersebut.
"Ada yang menawarkan, perusahaan besar lah. Bahasanya bukan membeli, tapi mengakuisisi," ucap Raffi Ahmad.
Baca Juga: Raffi Ahmad Akui Tak Pernah Minta Maaf ke Nagita Slavina
Ada alasan yang membuat Raffi Ahmad mempertahankan kanal YouTube yang berusia lima tahun tersebut.
"Gue masih main di sini. Awalnya konten kreator, sekarang lagi belajar ngulik jadi media creator," kata lelaki 33 tahun tersebut.
Tapi Soleh Solihun menduga ada alasan lain yang membuat Raffi Ahmad belum berminat menjual. Dia menyinggung pendapatan yang sama besar antara YouTube dengan televisi.
"Lebih besar mana?" tanya Soleh Solihun.
"Bingung, semua berkesinambungan. Kalau di televisi aku udah 20 tahun, nggak bisa seperti apple to apple sama YouTube yang baru beberapa tahun ini," jawab Raffi.
Baca Juga: Ngeluh Capek Kerja, Raffi Ahmad Akui Langsung Kena Karma
Raffi Ahmad merasa di YouTube ini ia mendapat keberuntungan. Sebab adanya Rans Entertainment berawal dari keinginan mengabadikan masa kecil sang putra, Rafathar Malik Ahmad.
"Gue beruntung saja saat mencoba YouTube. Awalnya mau mendokumentasikan Rafathar, ternyata alhamdulillah ada rezekinya. Ya sudah, dimanfaatkan," kata Raffi Ahmad.
Rans Entertainment kini bukan hanya sebagai saluran YouTube, tapi juga rumah produksi.
Sebut saja serial web yang diproduksi dengan bintangnya para Indonesian Idol Junior musim ketiga. Selain itu, Rans Entertainment juga memproduksi animasi yang tayang di ANTV.
Bicara soal kesuksesan, saluran YouTube yang meraih rekor MURI ini diprediksi mengantongi 24.600 dolar AS atau setara Rp 364 juta dalam sebulan berdasarkan laporan SocialBlade.