Suara.com - Penyanyi asal Korea Selatan, Irene Red Velvet menuai komentar kebencian usai sikap kasarnya kepada stylish viral. Bahkan dia disebut sudah kehilangan kontrak eksklusifnya dengan salah satu brand kosmetik, Clinique.
Melansir dari Allkpop pada Kamis (29/10/2020), Clinique menghapus semua poster Irene Red Velvet di semua gerai mereka.
Sports Khan News melaporkan bahwa kantor pusat Clinique sudah meminta agar mengganti semua poster Irene Red Velvet. Kekinian, mereka juga menghapus gambar sang artis dari situs resminya.
Banyak yang mengira bahwa keputusan itu diambil setelah kasus yang menimpa Irene Red Velvet menuai banyak kecaman.
Baca Juga: Tersandung Kontroversi, Staf yang Pernah Bekerja Bela Irene Red Velvet
Seperti diketahui, seorang stylish dan editor mengungkap bahwa pelantun Psycho itu sudah melecehkannya secara verbal. Mereka menyebut Irene Red Velvet juga meminta mereka berlutut.
Menanggapi itu, SM Entertainment selaku agensi Irene Red Velvet pun sampai buka suara.
“Ini SM Entertainment. Kami ingin mengungkapkan hal terkait Irene dalam tulisan stylist yang diunggah secara online. Irene telah bertemu stylist tersebut secara pribadi. Ia dengan tulus meminta maaf telah menyakiti stylist tersebut dengan tindakannya yang terburu-buru serta kata-kata emosionalnya,” kata SM Entertainment dalam keterangan resminya.
Tak cuma itu, Irene Red Velvet sendiri menuliskan permintaan maaf secara resmi di akun Instagram pribadinya. Tentu saja, hal itu membuat para penggemar dan netizen kecewa.
"Halo, aku Irene. Aku dengan tulus meminta maaf kepada stylist atas tindakan kekanakanku serta kata-kata yang membuat tak nyaman. Aku sampai di sini atas bantuan semua staf tapi aku malah menyakitinya, aku sangat menyesal akan hal itu," ujar Irene Red Velvet.
Baca Juga: Kontroversi Irene Red Velvet, Minta Stylist Senior Berlutut?
"Melalui kejadian ini, aku jadi melihat ke belakang dan sangat merasakan bagaimana berharganya staf yang membantuku. Aku juga minta maaf kepada penggemar yang telah mendukungku karena telah membuat kekhawatiran," pungkasnya.