Bintang Emon hingga Fiersa Besari Sindir Proyek Jurassic Park Pulau Komodo

Senin, 26 Oktober 2020 | 14:31 WIB
Bintang Emon hingga Fiersa Besari Sindir Proyek Jurassic Park Pulau Komodo
Fiersa Besari dan Bintang Emon. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komika Bintang Emon dan musisi Fiersa Besari turut mengomentari projek "Jurrasic Park" yang dicanangkan pemerintah di Pulau Komodo.

Melalui akun Twitternya, sindiran pedas dilayangkan Bintang Emon pada program pembangunan wisata alam yang dikenal sebagai projek Jurassic Park.

Bintang Emon mengatakan pembangunan ini hanya menguntungkan pihak investor. Sementara orang asli sana hanya mendapat upah dari pekerjaannya sebagai buruh.

Petisi selamatkan komodo muncul setelah foto komodo menghadang truk viral. (Twitter/@mochiiiya)
Petisi selamatkan komodo muncul setelah foto komodo menghadang truk viral. (Twitter/@mochiiiya)

"Ambil aja bos semuanya, duitin aja semuanya. Pulau Komodo, bikin bangunan yang akan buat kaya investor yang nggak tahu orang mana tuh," kicaunya pada Senin (26/10/2020).

Baca Juga: TN Komodo Ditutup Untuk Proyek 'Jurassic Park', Aktivis: Ada Masalah!

"Orang lokal biarin dapat duit dari kerja kasar aja. Ayo kerja, kerja, kerja," imbuhnya menyindir.

Bukan hanya itu, sindiran pedas lain juga ditulis Bintang Emon. Ia mengibaratkan komodo sebagai hewan yang tak bisa protes dengan manusia.

"Komodo yang nggak ngelawan penguasa aja rumahnya digusur. Apalagi kamu, hey," tutur bintang film Milly dan Mamet ini.

Menyusul komentar lain ada Fiersa Besari. "Apa yang mau diharapkan? Manusia aja dicuekin, apalagi komodo," ucapnya.

Komentar pedas dua artis ini menyusul protes aktivis lingkungan hidup yang tak setuju mengenai pembangunan proyek Jurassic Park.

Baca Juga: Rocky Gerung Dukung Bintang Emon Jadi Staf Ahli KSP Dampingi Moeldoko

Mereka bahkan mengeluarkan petisi "Save Komodo". Di antaranya; Cabut semua izin investasi dalam habitat komodo, hentikan branding Jurassic Park, revisi desain bangunan perusak ekosistem.

Dua petisi lainnya adalah menghentikan proyek wisata eksklusif yang bisa merelokasi warga serta meminta pemerintah memenuhi hak masyarakat.

Meski menghadapi protes, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) tetap melanjutkan pembangunan. Dalihnya, meningkatkan sarana dan prasarana wisata.

Demi melancarkan projek itu, BTNK menutup Taman Nasional Komodo sejak 26 Oktober 2020- 30 Juni 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI