Suara.com - Industrial Tourism World bekerjasama dengan organisasi Gelang Harapan yang digawangi Wulan Guritno menghadirkan acara gowes virtual bertajuk "Bike for Hope".
Wulan Guritno selaku perwakilan Gelang Harapan mengatakan, acara ini bukan hanya sebagai hiburan di masa pandemi Covid-19. Masyarakat akan diajak berpartisipasi dengan cara berdonasi untuk pekerja seni yang terkena dampak virus corona.
"FFI (Festival Film Indonesia) akan tetap terselenggara, tapi akan dengan cara yang beda yakni bukan perayaan melainkan pemberian donasi," kata Wulan Guritno saat konferensi pers vitual Bike For Hope, Selasa (20/10/2020).
Nantinya hasil donasi akan diberikan pada malam penganugerahan ajang bergengai Festival Film Indonesia (FFI) 2020 pada November mendatang.
Baca Juga: Dul Jaelani - Tissa Biani Go Public, Sule Daftar Nikah
"Di November nanti tetap akan ada malam nominasi tapi kita gunakan untuk memberikan donasi," ungkapnya.
Donasi itu disambut baik oleh Lukman Sardi selaku Ketua FFI. Dia mengapresiasi langkah Wulan Guritno bersama dengan pihak lainnya yang masih peduli kepada pekerja seni Indonesia.
"Aku mau apresiasi Gelang Harapan, aku tahu dari dulu sangat banyak melakukan hal baik. Di masa pandemi ini efeknya sangat luar biasa, terutama di bidang kreatif sangat berdampak, mereka kan bekerja by project kalau nggak ada project nggak ada pemasukan," ujar Lukman Sardi.
"Di tengah pandemi dan hype sepedah tercetus Bike For Hope, dan kita dari FFI menyambut baik itu. Nantinya FFI bersama departemen kesehatan menyalurkan bantuan itu agar tepat sasaran," sambungnya.
Acara virtual "Bike for Hope" yang akan berlangsung pada 25 Oktober hingga 30 November 2020, merupakan aktivitas bersepeda secara virtual bagi pengendara sepeda.
Baca Juga: Hobi Bersepeda Bikin Wulan Guritno Rajin Salat Subuh
Tujuan utama dari acara "Bike for Hope" ini yaitu donasi untuk pekerja seni yang terkena dampak COVID-19.
Setiap registrasi "Bike for Hope" otomatis peserta sudah ikut berdonasi yang akan disumbangkan melalui FFI (Festival Film Indonesia) dan diiserahkan langsung secara simbolis saat malam puncak kepada pekerja seni yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Peserta dapat bersepeda di mana saja dan kapan saja sesuai dengan kemampuan mereka. Semua hasil akan otomatis tertulis setelah balapan selesai.