Suara.com - Sidang kasus penyalahgunaan narkoba dengan terdakwa aktor senior Tio Pakusadewo kembali digelar secara virtual di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (20/10/2020). Dalam sidang hari ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menolak eksepsi atau nota kebaratan Tio.
"Eksepsi penasehat hukum perlu ditolak karena tidak beralasan hukum dan dalil penasehat hukum sebagaimana sebagian telah kami tanggapi," kata JPU dalam persidangan.
Selain itu, JPU menilai eksepsi Tio Pakusadewo sudah masuk dalam pokok perkara. Sehingga sidang perlu dilanjutkan pada tahap pembuktian.
"Sebagian eksepsi telah memasuki pokok perkara yang justru harus dibuktikan terlebih dahulu dalam pemeriksaan pokok perkara dalam persidangan agar dapat diperoleh kebenaran," sambung JPU.
Baca Juga: Keluarga Merasa Kecolongan Tio Pakusadewo Kembali Terjerat Narkoba
Menanggapi penolakan JPU, Santrawan T Paparang selaku kuasa hukum Tio Pakusadewo menjelaskan, sekiranya ada tiga poin eksepsi aktor senior itu yang ditolak JPU.
"Ada tiga, yang pertama penolakan bersama dalil hukum yang pasti. Kedua, dasar kami eksepsi jangan jaksa klasik menyatakan eksepsi penasehat hukum sudah masuk pokok perkara. Ketiga paling penting, kami penasihat hukum tidak pernah memasuki pokok perkara. Kenapa? yang kita hadapi atas apa yang diuraikan terdakwa," ujarnya menjelaskan.
Dia bilang, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai barang bukti yang ditemukan polisi di rumah Tio Pakusadewo saat penggrebekan.
Pasalnya eksepsi tersebut diajukan berdasarkan barang bukti dan pengakuan bintang film Surat Dari Praha itu sebagai pengguna narkoba akut.
"Contoh konkrit di dalam dakwaan jaksa mengatakan bahwa itu adalah ganja periksa lah daun itu. Zat dalam daun itu berbeda kandungannya. Contoh adalah sebagai pemakai sabu, Pak Tio sudah memberikan pengakuan kepada kami beliau adalah pemakai narkotika tingkat akut yang diwajibkan diberikan rehabilitasi," katanya.
"Tapi kata sabu di sini ingat secara yuridis dan materil, membuktikan di dalam plastik itu ada serbuk sabu di dalam bong dipakai untuk sabu berarti ada perbuatan. Harusnya dilakukan uji laboratorium terhasap plastik. Apakah betul itu sabu atau tidak," ujar dia lagi.
Baca Juga: Enam Bulan di Rutan, Anak Rindu Tio Pakusadewo
Tio Pakusadewo ditangkap polisi terkait kasus penyalahgunaan narkoba di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, pada 14 April 2020.
Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan barang bukti berupa ganja seberat 18 gram dan alat hisap sabu alias bong.
Tio juga pernah ditangkap Desember 2017. Aktor berusia 56 tahun itu ditangkap polisi karena penyalahgunaan narkotika jenis sabu.
Dalam kasus terbaru, Tio Pakusadewo didakwa pasal 114 Ayat 1 UU No.35 tahun 2009, pasal 111 Ayat 1 UU No.35 tahun 2009 dan pasal 127 Ayat 1 UU No.35 tahun 2009.
Sebelumnya, Tio melalui kuasa hukum telah mengajukan assesment agar direhabilitasi. Polisi juga telah menerima hasil assessment dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta setelah melakukan pemeriksaan terhadap Tio Pakusadewo bulan Mei lalu.
Hasil assessment tersebut diberikan BNNP DKI Jakarta ke Polda Metro Jaya setelah Lebaran lalu. Hasil assessment menyebutkan, Tio perlu rehabilitasi medis dan sosial sesuai ketentuan yang berlaku dengan tidak mengabaikan proses hukum yang berjalan.