Suara.com - Vokalis band Repvblik, Ruri Herdian Wantogia membenarkan niatannya bersolo karier. Pelantun Selimut Tetangga itu mengaku ketidaknyamanan di band menjadi alasan utamanya.
"Ya ada personal (masalah)," kata Ruri saat ditemui di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2020).
Menurut Ruri, ia tak akur dengan sang leader. Pemikiran dan egonya kerap membuat cekcok.
"Kalau di band itu kan ada leader, terkadang leadernya tuh suka jadi boomerang juga. Kadang dibilang pengin menang sendiri, ego lah gitu. Pemikiran kita kan nggak harus sama ama orang ain kan, adahal tujuan kita baik, tapi hasilnya (respon) negatif," ujarnya.
Baca Juga: Lagu Selalu Salah Pesan Ruri untuk Personel Repvblik
Ruri tak menjelaskan sudah berapa lama ia memendam ketidaknyamanannya di Repvblik. Meski begitu, ia tak menampik band dan rekan-rekannya itu lah yang membesarkan namanya.
"Saya merasa bangga jadi vokalis Repvblik, terus saya juga besar dari Repvblik. Saya tau Repvblik membesarkan nama Ruri, tapi memang dalam perjalanan itu ada proses panjang," ujarnya.
Ruri mengaku ego dan emosionalitas antar personel cukup tinggi. Tak mudah menyatukan enam kepala menjadi satu.
"Tapi memang harus dijalanin sih. Yang penting gimana cara kita mengkondisikan situasi saat ini," ucapnya.
Apalagi kata Ruri, di situasi pandemi seperti ini, emosi dan stres makin meningkat. Dia bahkan mengaku antar personel sudah jarang berkomunikasi.
Baca Juga: Pilih Solo Karier, Ruri Repvblik Benarkan Dikontrak Mahal oleh Label
"Pandemi juga kan bikin kita kadang pemikirannya jadi beda-beda. Emosi berubah-ubah, komunikasi jarang, jadi pas ketemu juga jadi salah komunikasi gitu sih," katanya.
Kini, Ruri telah mengeluarkan single berjudul Selalu Salah yang berisi curhatannya pada rekan band. Kabar kontrak miliaran rupiah dengan label lain pun dibenarkannya.
"Intinya buat saya besar. Kalau nominal..yaaa.. pokoknya Alhamdulillah," kata Ruri Repvblik.
Tak secara gamblang menyebut nominal, Ruri hanya mengaku jumlahnya fantastis bagi orang-orang. Namun, ia menganggap label memberinya harga yang pantas untuk karier yang dirintisnya.