Demo Tolak RUU Cipta Kerja, Sandy Canester: Kita Masih Trauma 98

Minggu, 11 Oktober 2020 | 07:52 WIB
Demo Tolak RUU Cipta Kerja, Sandy Canester: Kita Masih Trauma 98
Sandy Canester [Suara.com/Herwanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musisi Sandy Canester turut mengomentari kerusuhan yang terjadi pada aksi demo penolakan  UUU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020).

Pelantun lagu "Sabtu Minggu" ini menyayangkan karena DPR terlalu terburu-buru saat mengesahkan Undang Undang Cipta Kerja. 

"Yang gue sesalkan kenapa seperti dibiarkan begini, seperti yang sudah-sudah. Harusnya kan bisa ambil keputusan nggak terlalu terburu-buru, kita nggak tahu seberapa besar impact-nya," kata Sandy Canester saat bertandang di kantor Suara.com, baru-baru ini.

Selain itu, Sandy Canester mengatakan bahwa rakyat Indonesia masih trauma dengan kejadian kerusuhan pada 1998 lalu

Baca Juga: Fahri: Pak Mahfud yang Terhormat, Mohon Hentikan Penangkapan Rakyat

"Maksudnya kita masih berasa trauma 98. Apakah peristiwa seperti dulu balik lagi. Jadi kesadaran untuk omnibus law kan untuk membuat aturan yang sejahterah. Itu memang harus ada," ungkap Sandy Canester.

Sandy Canester pun tak heran bila UU Cipta Kerja ini diprotes rakyat Indonesia. Pasalnya, dari awal pengesahan, banyak kejanggalan.

"Aksi ini pasti akan ada, karena sebelum disahkannya aja sudah nggak bener, lu nggak bisa nutup mata," ujarnya lagi.

Selanjutnya, Sandy Canester meminta kepada DPR RI agar menyiapkan rencana yang benar-benar matang sebelum mengesahkan sebuah undang undang.

"Jadi memang harus bikin plan A, A, C pada saat mengesahkan. Dan ini harus dibuat dengan sebenarnya-benarnya dengan tujuan yang positif," jelas Sandy Canester.

Baca Juga: Enam Pengunjuk Rasa UU Cipta Kerja di Makassar Jadi Tersangka

"Seharusnya mereka harus memberikan statmen yang bisa menenangkan rakyat. Sifatnya ini urgent, dikondisi yang lagi covid ini belum selesai didatambah RUU," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI