Suara.com - Aksi demo UU Cipta Kerja atau Omnibus Law berujung pembakaran Halte Transjakarta di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Hal ini membuat Kirana Larasati merasa geram.
Sayangnya, aksi demo tersebut diliputi dengan kerusuhan dan aksi anarkis di jalanan. Hal ini membuat Kirana Larasati merasa kecewa.
Dalam unggahannya di Instagram Stories, ia mengunggah sebuah video saat halte Trans Jakarta terbakar. ''Kenapa harus negrusak???,'' tulis Kirana Larasati dalam unggahannya.
Unggahan Kirana Larasati juga direspon oleh salah satu netizen. Ia berdalih jika aksi tersebut dilakukan lantaran suaranya tak lagi didengar oleh dewan. Kendati demikian, Kirana Larasati tetap tak membenarkan aksi rusuh tersebut.
Baca Juga: Fasum Rusak karena Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Wagub DKI: Kerugian Rp 65 M
Menurutnya, tak apa para masyarakat berdemo asalkan tidak melakukan tindak anarkis. ''Silahkan demo. Tapi tidak dengan merusak, membakar, ataupun lempar batu ke aparat,'' ungkapnya.
Meradang melihat hal ini, Kirana Larasati lantas meminta kepada aparat untuk menangkap pelaku kerusuhan saat demo. Ia meminta para aparat mengusut tuntas, karena bisa jadi aksi tersebut merupakan perintah dari oknum tak bertanggung jawab.
''Tangkep2in aja sih yang rusuh ngerusak. Interogasi deh. Ketauan (kalo ada) yang nyuruh siapa. Sama aja merusak perjuangan,'' tutupnya.
Selain itu, Kirana Larasati mengimbau kepada semua orang untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi dalam keadaan seperti ini.
''Dan juga terima kasih untuk dm2 opini kalian yang terbuka, sopan, dan adil sejak dalam pikiran. Teruslah menyayangi bangsa ini dan tidak mudah terpengaruh provokasi,'' tutupnya.
Baca Juga: Fasilitas Rusak saat Protes Omnibus Law, Pemprov DKI Merugi Rp 65 Miliar